Dipasangkan Alat Peledak, Anak-anak di Myanmar Disandera karena Orang Tua Mereka Ikut Protes Anti-militer sejak Kudeta
"Mereka menodongkan senjata ke arah anak-anak. Anak-anak itu juga melihat hal yang sama terjadi pada orang tua dan saudara mereka."
Komite hak anak PBB mengecam pembunuhan ana-anak oleh junta dan polisi. Salah satunya seorang gadis berusia enam tahun di kota Mandalay. Gadis malang itu ditembak di bagian perut oleh polisi.
Komite juga mengecam penahanan anak-anak, diduga militer sengaja menyandera anak sebab tak bisa menangkap orang tua mereka. Kejadian ini terjadi pada seorang anak berusia lima tahun. Gadis itu sengaja disandera karena ayahnya membantu mengorganisir protes anti-militer.
Jumat lalu, situs berita Myanmar Now juga melaporkan bahwa dua anak di bawah umur, berusia 12 dan 15 tahun ditahan lengkap dengan bahan peledak.
“Jika krisis ini berlanjut, seluruh generasi anak-anak berisiko menderita konsekuensi fisik, psikologis, emosional, pendidikan dan ekonomi yang mendalam, membuat mereka kehilangan masa depan yang sehat dan produktif,” Otani memperingatkan.