Tragis, 40 Orang Jatuh Ke Sumur Saat Menonton Penyelamatan Seorang Anak Laki-Laki Di India, 11 Diantaranya Meninggal Dunia
RIAU24.COM - Sebelas mayat telah ditemukan dan 19 orang lainnya berhasil diselamatkan dari sebuah sumur yang runtuh pada hari Kamis selama operasi penyelamatan untuk mengeluarkan seorang anak laki-laki, di daerah Ganjbasoda di distrik Vidisha Madhya Pradesh.
Seperti dilansir dari India Times yang mengutip pernyataan Menteri Pendidikan Kedokteran MP Viswas Sarang mengatakan pada Jumat malam bahwa jasad seorang anak laki-laki adalah mayat yang terakhir dikeluarkan dari sumur.
Sang menteri juga mengatakan bahwa operasi penyelamatan telah berakhir.
Apa yang terjadi sebenarnya ?
Hampir 40 orang berkumpul di sekitar sumur sedalam 40 kaki untuk menyaksikan penyelamatan bocah laki-laki berusia 10 tahun di desa Lalpathar. Kemudian mereka jatuh ke dalamnya ketika tembok pembatasnya runtuh, kata polisi Kamis malam.
Traktor yang digunakan untuk memompa air juga jatuh ke dalam sumur.
Penduduk desa mengatakan sarpanch dan pemerintah setempat harus disalahkan atas kecelakaan itu.
“Sumur adalah satu-satunya sumber air bagi 700 keluarga di desa. Banyak orang datang ke sini untuk mengambil air. Dinding pengaman sumur itu lemah dan penduduk desa memberi tahu sekretaris sarpanch dan panchayat tentang hal itu. Bahkan anak laki-laki itu jatuh ke dalam sumur sebagian ambruk,” kata Anita, yang tinggal di dekat sumur, sebelumnya.
Kantor Perdana Menteri mengeluarkan postingan di Twitter, menyatakan belasungkawa atas kematian dan mengumumkan bantuan masing-masing Rp 39 juta untuk korban yang meninggal.
"Saya sangat sedih dengan tragedi yang terjadi di Vidisha, Madhya Pradesh. Saya turut berbela sungkawa untuk keluarga yang ditinggalkan. SPMNRF akan memberikan masing-masing Rp 39 juta kepada keluarga korban yang meninggal PM @narendramodi," tulisnya.
Sebelumnya, Ketua Menteri Shivraj Singh Chouhan mengatakan mereka yang diselamatkan sedang menjalani perawatan untuk luka mereka di rumah sakit di Vidisha dan Basoda.
Ketua Menteri mengumumkan dalam sebuah posting Twitter bahwa keluarga mereka yang meninggal dalam insiden itu akan diberikan kompensasi masing-masing Rp 97 juta. Pemerintah negara bagian akan memastikan perawatan bagi mereka yang terluka dan memberi mereka masing-masing bantuan sebesar Rp 9,8 juta, tambahnya.