Tradisi Pria Telanjang di Jepang, Diyakini Bawa Keberuntungan dan Usir Roh Jahat
RIAU24.COM - Hadaka Matsuri secara harfiah berarti 'Festival pria telanjang'. Selama perayaan ini, sekitar 9.000 peserta, semuanya pria, tidak mengenakan apa pun kecuali cawat tradisional Jepang, fundoshi.
Namun di antara semua peserta ada juga pria yang memutuskan untuk tidak mengenakan apa-apa.
zxc1
Festival ini berlangsung di berbagai tempat di Jepang. Yang paling penting berlangsung di Okayama (kota asal festival ini), di pulau Honshu.
Perayaan ini diadakan di kuil Saidai-ji, malah sebenarnya nama lengkap festival ini adalah "Saidaiji Eyo Hadaka Matsuri". Sebagai perayaan keagamaan, peserta dilarang membawa atau minum alkohol.
Hadaka Matsuri memiliki sejarah yang panjang, mulai diadakan di zaman kuno ketika para jamaah berloma mendapat jimat yang dilempar oleh seorang pendeta. Jimat itu terbuat dari kertas go-o.
zxc2
Para peserta meyakini bahwa siapapun yang berhasil mendapatkan jimat pelindung ini akan diberkahi dengan keberuntungan selama satu tahun.
Di samping itu, mereka percaya bahwa ketelanjangan akan membantu meyingkirkan roh-roh jahat dan kemalangan.
Seiring berjalannya waktu, para pendeta menyadari bahwa go-o yang dibuat di atas kertas tidak bertahan lama. Karena nya, mereka digantikan oleh tongkat kayu yang masih digunakan sekarang dan disiapkan oleh para imam sendiri.
Para pendeta melemparkan tongkat-tongkat ini kepada orang banyak dari bagian atas Kuil. Pada pukul 22:00, tongkat dilempar ke mereka dengan kondisi lampu dimatikan untuk membuatnya semakin menantang.
Setelah tongkat itu ditangkap, orang pertama yang bisa meletakkannya dalam posisi vertikal ke dalam kotak berisi nasi disebut shin-otoko. Pemenangnya diberkati dengan satu tahun kebahagiaan dan keberuntungan, dan mereka juga akan menerima hadiah uang.