Wanita Afghanistan Tuntut Ambil Peran dalam Pemerintahan Taliban di Masa Depan
RIAU24.COM - Lusinan wanita turun ke jalanan Kabul guna menuntut hak mereka untuk bekerja dan berperan dalam pemerintahan di masa depan, Sabtu (4/9).
Protes dimulai dengan 50 wanita berbaris menuju istana presiden.
zxc1
Namun, Razia Barakzai (26) mengatakan bahwa mereka dihentikan di dekat pintu masuk kementerian keuangan, di mana Taliban mengepung mereka dan mencegah mereka melanjutkan perjalanan menuju pintu masuk istana.
Baca juga: China Perluas Akses Bebas Visa untuk 9 Negara Lagi, Ucapkan Selamat Kepada Trump Atas Kemenangan
Barakzai mengatakan Taliban menggunakan semprotan merica dan gas air mata untuk mencoba membubarkan massa.
“Kami tenang dan damai sepanjang waktu, tetapi mereka hanya ingin menghentikan kami dengan cara apa pun,” katanya kepada Al Jazeera.
zxc2
Baca juga: China Bersiap Menghadapi Ketegangan Baru dengan Trump Atas Perdagangan, Teknologi, dan Taiwan
Demonstrasi itu menandai setidaknya keempat kalinya perempuan di Kabul dan kota barat Herat berkumpul untuk menuntut hak-hak mereka dalam pemerintahan yang dipimpin Taliban di masa depan.Barakzai mengatakan Taliban yang mencoba mengepung para pengunjuk rasa mengenakan spanduk merah dan membawa senjata.
Barakzai juga mengatakan salah satu wanita diserang oleh Taliban. Gambar yang beredar di media sosial menunjukkan seorang wanita muda berdarah dari kepala, dia mengklaim Taliban telah memukulnya.