Meski Taliban Izinkan Perempuan Bekerja, Tapi Hanya Satu Pekerjaan Ini yang Boleh Dilakukan
RIAU24.COM - Semenjak Taliban berkuasa di Afghanistan, banyak kaum wanita yang harus kehilangan pekerjaannya. Taliban memerintahkan wanita yang semula bekerja untuk tinggal di rumah dan wanita hanya boleh mengerjakan pekerjaan yang tak bisa dilakukan oleh kaum laki-laki.
Dilansir dari Tempo.co, perintah itu diumumkan oleh penjabat Walikota Kabul Hamdullah Nohmani. Dengqan adanya pengumuman itu, artinya perempuan dilarang bekerja di lembaga-lembaga pemerintahan di Afghanistan.
Menurut pengumuman tersebut, satu-satunya pekerjaan yang bisa dilakukan perempuan untuk pemerintah Kabul adalah membersihkan kamar mandi perempuan. Pengumuman itu membuat ratusan wanita kehilangan pekerjaan. Nohmani menyebutkan ada 2.930 orang yang bekerja untuk kotamadya, sebanyak 27 persen di antaranya adalah perempuan.
Ketakutan meningkat bagi perempuan dan anak perempuan di Afghanistan setelah Taliban menguasai negara itu bulan lalu. Meskipun Taliban berulang kali menjamin akan menghormati hak-hak perempuan, keputusan tidak mempekerjakan wanita adalah tanda berakhirnya kebebasan kaum perempuan dalam 20 tahun terakhir.
Sejak pengambilalihan kekuasaan, perempuan diperintahkan meninggalkan tempat kerja mereka. Pendidikan perempuan dan anak perempuan pun dibatasi. Ketika Taliban berkuasa terakhir kalinya sebelum 2001, perempuan dan anak perempuan tidak boleh sekolah dan bekerja. Mereka juga tak boleh meninggalkan rumah tanpa pendamping dan wajib menutupi seluruh tubuh.
"Awalnya kami mengizinkan kaum wanita kembali bertugas, tapi Imarah Islam memutuskan pekerjaan mereka harus dihentikan," ujar Nohmani.