Profesor Asal Singapura Klaim Manusia yang Terinfeksi Covid-19 Pasca Divaksin Bisa Auto Kebal Lawan Varian Baru
RIAU24.COM - Profesor Ooi Eng Eong dari Duke-NUS Medical School mengatakan bahwa terinfeksi Covid-19 tetapi tidak sakit adalah hal terbaik yang dapat terjadi pada seseorang yang telah divaksinasi. Tentu saja menurutnya hal tersebut dapat melindungi seseorang dari varian virus corona jenis apa pun yang mungkin muncul di masa depan.
“Kami akan jauh lebih tangguh jika kami memiliki vaksinasi dan infeksi tanpa gejala,” katanya selama diskusi panel The Straits Times tentang Endemik Covid-19: Kapan dan Bagaimana?, dikutip dari laman The StraitTimes.
Vaksin saat ini mengajarkan tubuh untuk mengenali protein lonjakan pada permukaan virus, tetapi itu bisa berubah saat virus bermutasi. Mendapat infeksi, di sisi lain, mengajarkan tubuh untuk mengenali semua bagian virus, termasuk inti yang tidak dapat berubah, dan dengan demikian efektif melawan mutasi apa pun, jelasnya.
Dia setuju dengan Profesor Leo Yee Sin, direktur eksekutif Pusat Nasional untuk Penyakit Menular, bahwa semakin tinggi tingkat antibodi, semakin baik perlindungannya. Namun, Prof Ooi menunjukkan bahwa antibodi tidak tetap tinggi secara permanen.
Antibodi ini dihasilkan setelah vaksinasi.
"Sistem kekebalan tidak mempertahankan antibodi pada tingkat tinggi ketika tidak membutuhkannya," katanya, tetapi ingatan tentang bagaimana membuat antibodi itu tetap ada. "Ketika Anda melihat virus itu lagi, ia akan mengingat memori ini dan itu akan meningkatkan respons imun. Tapi ingatan itu membutuhkan waktu beberapa hari. Dan itu menjadi perlombaan antara sistem kekebalan dan Delta."