Potret Jenderal Kopassus Sarwo Edhie Wibowo Muda Sebagai Prajurit Heiho Kekaisaran Jepang
RIAU24.COM - Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) sekarang dikenal Kopassus. Jenderal TNI Sarwo Edhie Wibowo sosok Jenderal di RPKAD yang terkenal.
Hal itu tak terlepas dari aksi Jenderal Sawo Edhie Wibowo yang merupakan Mertua Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu turut menumpas pemberontakan PKI di tahun 1965. Kemudian nama Sarwo Edhie Wibowo kembali disebut karena hilangnya diorama atau patungnya di Museum Darma Bhakti Kostrad diambil oleh pembuatnya yaitu Letnan Jenderal TNI (Purn) Azmyn Yusri Nasution.
Tentang Komandan RPKAD (sekarang Kopassus), Sarwo Edhie sebenarnya masuk dalam karir tentara di usia muda. Mendiang Ani Yudhoyono pernah menyampaikan ayahnya tersebut masuk Heiho di usia 20 tahun.
Pada akun IG @aniyudhoyono pernah unggah foto bersejarah saat Sarwo Edhie muda di Heiho. Jenderal tersebut duduk dan ada pedang katana yang biasa dipakai samurai di tangan kirinya.
Sebagai informasi Heiho merupakan orang pribumi yang pembantu pasukan prajurit Jepang dari Angkatan Darat Markas Besar Umum Kekaisaran Jepang, dibentuk 2 September 1942. Memang prajurit Heiho direkrut Jepang dari pemuda Indonesia yang berusia 18 sampai 25 tahun.
Kemudian Sarwo Edhie masuk sebagai Tentara Sukarela Pembela Tanah Air (PETA) yang juga dibentuk Jepang pada 3 Oktober 1943. Ayah dari Pramono Edhie Wibowo itu masuk PETA yang juga ada tokoh besar lainnya seperti Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman, Jenderal Besar Soeharto, juga Jenderal (Anumerta) Ahmad Yani.