Menu

Kelaparan yang Belum Pernah Terjadi Sebelumnya Menghantam Lebanon, Saat Krisis Bahan Bakar Menyebabkan Harga Pangan Meroket

Devi 12 Oct 2021, 08:22
Foto : Aljazeera
Foto : Aljazeera

“Kami sekarang hanya membeli roti, pasta, nasi, dan mencoba mendapatkan bawang, tomat, dan kentang jika memungkinkan,” kata Walaa. “Kami mencoba memberikan yoghurt dan keju untuk anak-anak sekali atau dua kali sebulan karena mereka sangat menyukainya.”

Keluarga itu juga terpaksa minum air keran, karena air kemasan menjadi semakin mahal, yang menurut Walaa telah membuat anak-anak sakit. Daging dan buah-buahan menjadi barang yang tidak terjangkau untuk keluarga, tetapi sebulan sekali, mereka akan membeli ayam.

"Ini seperti acara perayaan ketika itu terjadi," katanya sambil menghela nafas. Dan karena itu, dia percaya anak-anaknya menjadi gampang lelah dan lesu.

Pengungsi Suriah yang miskin sangat terpukul oleh krisis tersebut. Menurut UNHCR, diperkirakan 90 persen pengungsi Suriah di Lebanon sekarang hidup dalam kemiskinan ekstrim – di tengah angka yang lebih luas dari 36 persen di negara itu.

“Itu berarti mereka tidak mampu membeli apa yang kami anggap sebagai makanan pokok untuk bertahan hidup,” jelas Abou Dargham dari WFP. "Dan ini tidak termasuk daging, atau produk susu."

Pemerintah Lebanon, sekarang dipimpin oleh miliarder Perdana Menteri Najib Mikati, berharap untuk memperbarui negosiasi dengan Dana Moneter Internasional untuk program pemulihan, dan untuk menerima bantuan ekonomi dari masyarakat internasional. Para ahli mengatakan butuh waktu bertahun-tahun bagi ekonomi untuk pulih, dengan Lebanon perlu mencabut puluhan tahun korupsi sistematis dan merestrukturisasi ekonomi yang tidak efisien.

Halaman: 345Lihat Semua