Kisah TKI Jadi Korban Kekerasan Staf KJRI, Terkuak Usai Dibongkar Media Amerika Serikat: Kerap Mendapat Ancaman
Dituturkan Sri bahwa staf KJRI itu menyebut upahnya akan digunakan untuk membayar pengajuan visa dan tiket pesawat ke AS. Saat itu Sri meyakinkan dirinya bahwa semuanya tidak akan sia-sia.
Kontrak bekerja di AS terlihat bagus yakni dengan upah US$ 400 per minggu per 40 jam. Dan tambahan US$ 13 per jam untuk lembur.
Setibanya di AS, Sri bekerja siang dan malam tanpa libur, masih menurut dokumen T-visa serta wawancara dengan tiga teman Sri dan seorang aktivis anti-perdagangan manusia asal Indonesia yang membantu Sri bertahun-tahun kemudian. Sri menuturkan bahwa dirinya kadang-kadang diberi upah US$ 50 hingga US$ 100 lebih dalam sebulan.
Semua ini dilakukannya sambil menanggung pelecehan verbal dan ancaman dari majikannya dan suami majikannya. Sri bercerita tentang emosi suami majikannya kerap meledak-ledak.
Sri juga pernah mendapat kekerasan secara verbal, bahkan pernah melemparkan remote control hingga mengenai kepalanya. Ketika Sri ingin pergi, sang majikan mengancam akan menjebloskannya ke penjara jika tanpa izin mereka.
zxc2