Akibat Pandemi Covid-19, Amerika Serikat Diserang Fenomena 'Kiamat Babi'
RIAU24.COM - Pasokan daging hewan babi terancam langka, membuat Amerika Serikat (AS) mengalami 'kiamat daging babi'. Dapat dikatakan ini lebih parah dari Covid-19 karena menyangkut bahan makanan favorit warga.
Bahkan, kenaikan harga komoditas itu mencapai US$ 8 di negara bagian California.
Ke depan harga daging babi diprediksi akan semakin melonjak. Ini karena rantai pasokan dan inflasi yang dipicu oleh pandemi Covid-19.
Namun demikian, semua itu bukan hanya diakibatkan faktor pandemi semata. Ada faktor lainnya terkait dengan UU Kesejahteraan Hewan teranyar di California yang notabene merupakan pasar daging babi terbesar di Negeri Paman Sam.
Negara bagian itu menerbitkan UU terkait standar khusus untuk induk babi. Babi-babi yang hamil harus diberi ruang yang memadai, setidaknya 24 kaki persegi dalam kandangnya.
Sebelumnya induk babi yang hamil hanya ditempatkan dalam kandang berukuran 7 kali 2 kaki. Kandang ini dapat memberi ruang untuk induk babi itu makan, berdiri, duduk, dan berbaring.