Kelompok Tani SMB Tanam 54.000 Batang Pohon Produktif di Lahan RHL
Efrizal mengakui, kalau dalam penanaman ini tidak berjalan mulus, karena banyak sekali hama binatang buas yang dapat merusak tanaman seperti Babi, Napu, Rusa, Kancil, Kijang, Landak, Beruk/Kera. Mereka selalu memakan pucuk tanaman /mengerat batang. Bahkan ada juga tanaman yang mati karena tertimpa pohon akibat ilegal logging," Jelasnya.
Hal senada juga diungkapkan sekretaris Kelompok Sungai Manau Berkarya, Jasri, kendala lainnya adalah cuaca. Apabila hari hujan akan sulit dilalui karena meluapnya Sungai Batang Antan, akses jalan ke kawasan menjadi sulit dan jalan licin. Sehingga dapat menghambat pelaksanaan pekerjaan di lokasi, dan kami harus menunggu air surut.
Kegiatan dilanjutkan tahun 2020 berupa pemeliharaan tahap 1 yang meliputi penyulaman/ penanaman kembali, penyiangan, pendangiran dan m pemupukan. Untuk penyulaman dilakukan 20% atau 8.000 batang dari jumlah tanaman pokok," Ujarnya.
Untuk tahun 2021 dilakukan pemeliharaan tahap 2, yang kegiatan penyulaman sama dengan tahap 1. Hanya saja bibit penyulaman hanya 10% atau 4.000 batang dari jumlah tanaman pokok. Namun kelompok berupaya menambah jumlah tanaman, karena menurut konsultan pengawas dan penilai prosentase hidup tanaman sekitar 75%, dan sangat perlu ditingkatkan untuk memenuhi harapan kelompok tani dan pihak BPDASHL.
Dikatakannya, kelompoknya sangat senang dikunjungi awak media, karena salah satu cara untuk membuktikan, kelompok tani SMB benar-benar melakukan kegiatan penghijauan dan melestarikan kawasan hutan lindung yang berada di wilayah Desa Sungai Manau.
Harapan kami nanti, setelah selesai program RHL ini, agar Kelompok diberikan hak dan kewenangan untuk memelihara, mengawasi tanaman yang sudah ditanam ini. Sehingga dapat memberikan income bagi anggota kelompok tani, dan warga di sekitar kawasan hutan lindung ini," Tukasnya. (Zar)