Hamttramck, Kota Pertama di Amerika Dipimpin oleh Muslim: Lonceng Gereja Berbunyi Bersamaan dengan Azan
RIAU24.COM - Menyusuri jalan utama di Hamttramck, negara bagian Michigan, Amerika Serikat, terasa seperti tur keliling dunia.
Lonceng gereja berbunyi bersamaan dengan azan. "Dunia dalam dua mil persegi" - Hamtramck hidup sesuai dengan slogannya.
Di sini, sekitar 30 bahasa digunakan di dalam area seluas lima kilometer persegi.
Bulan ini, kota berpenduduk 28.000 orang di kawasan Barat Tengah (Midwestern) AS itu mengukir tonggak sejarah.
Hamtramck telah memilih Dewan Kota yang semua anggotanya Muslim dan Wali Kotanya pun Muslim - menjadi pertama di AS yang memiliki pemerintahan Muslim-Amerika.
Setelah mengalami diskriminasi, penduduk Muslim telah menjadi bagian integral dari kota multikultural ini, dan sekarang menjadi lebih dari setengah populasinya.
Terlepas dari tantangan ekonomi dan perdebatan budaya yang intens, penduduk di Hamtramck dari latar belakang agama dan budaya yang berbeda hidup berdampingan secara harmonis.
Kota ini menjadi studi kasus yang penting bagi masa depan Amerika yang semakin beragam.
Perjalanan sejarah Hamtramck yang berawal sebagai kota pemukim asal Jerman hingga saat ini sebagai kota mayoritas Muslim pertama di Amerika dan terukir di jalan-jalannya.
Bagian depan toko memajang tanda-tanda dalam bahasa Arab dan Bengali, pakaian Bangladesh yang disulam dan Jambiya, sejenis bilah melengkung pendek dari Yaman, terlihat di jendela toko.
Selama 30 tahun terakhir, Hamtramck kembali bertransformasi, menjadi landasan bagi para imigran Arab dan Asia, terutama mereka yang berasal dari Yaman dan Bangladesh.
Sebagian besar penduduk kota saat ini 42% lahir di luar negeri. Lebih dari setengahnya diyakini beragama Islam.
Susunan pemerintahan yang baru terpilih mencerminkan perubahan demografi di Hamtramck. Dewan kota akan terdiri dari dua orang Bengali Amerika, tiga orang Yaman Amerika dan seorang Polandia-Amerika yang masuk Islam.