Potret Salah Satu kamar di Sebuah Rumah Pelacuran di Jakarta Tahun 1948
Oleh orang Belanda, kehadiran pekerja seks atau lonte bahkan digambarkan sebagai hal jahat yang diperlukan. "Lonteku, kejahatan yang diperlukan."
Pada awal kongsi dagang Belanda VOC menaklukkan Jayakarta dan membangun Batavia pada 1619, kekurangan wanita Eropa menjadi masalah.
Keengganan pimpinan pusat VOC, Heeren Zeventien jadi penyebabnya. Bagi Heeren Zeventien, perjalanan jauh yang penuh risiko ke Nusantara membuat mereka melarang pengiriman wanita, kecuali bagi para pegawai tinggi VOC. Para petinggi itu diizinkan membawa istri dan anak-anak mereka ke Tanah Koloni.
Namun, Gubernur Jenderal VOC yang pernah menjabat dua kali (1619-1623 dan 1627-1629), Jan Pieterszoon Coen tak menerima alasan tersebut.
Coen yang dikenal sebagai penganut calvinisme fanatik menginginkan Heeren Zeventien segara mengirim wanita baik-baik ke Batavia. Dalam suratnya, dengan tegas Coen menulis semua orang tahu kalau manusia tak bisa hidup tanpa perempuan baik-baik jikalau ingin menciptakan masyarakat koloni yang lebih beradab.
“Yang Mulia, jika Anda tidak bisa mengirimkan perempuan baik-baik yang sudah pernah menikah, mohon kirimkan para perempuan muda, dan kami berharap hal itu akan menjadi lebih baik daripada pengalaman kami berkencan dengan perempuan yang lebih tua,” tulis Coen dalam salah satu suratnya dikutip Jean Gelman Taylor dalam buku Kehidupan Sosial di Batavia (2009).