Diprediksi, Serangga Jenis Ini Akan Menjadi Makanan Manusia di Masa Depan
Secara global, industri peternakan bertanggung jawab atas sekitar 15 persen dari semua emisi karbon yang disebabkan manusia, menurut Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO).
Serangga sekitar delapan kali lebih baik untuk planet ini daripada daging sapi dalam hal emisi gas rumah kaca, kata Arnold van Huis, seorang profesor emeritus entomologi tropis di Universitas Wageningen di Belanda. Dia telah menghabiskan sebagian besar kehidupan profesionalnya mempelajari peran serangga dalam sistem makanan.
“Saya pikir semua orang menyadari bahwa kita perlu mengubah pola makan kita,” kata van Huis, penggemar belalang goreng pedas, kepada Al Jazeera. “Saya pikir lebih aman makan serangga daripada ayam. Serangga secara taksonomi jauh lebih jauh dari manusia daripada ayam atau babi.” Penyakit yang dibawa oleh hewan ternak, seperti sapi gila, umumnya lebih berbahaya bagi manusia daripada penyakit yang terkandung dalam serangga, tambahnya.
Memproduksi satu kilogram (2,2 pon) daging sapi membutuhkan sekitar 25kg (55lbs) pakan, kata van Huis, sementara satu kilogram jangkrik kaya protein membutuhkan 2kg (4,4lbs) makanan. Serangga berdarah dingin, jadi tidak seperti sapi, mereka tidak mengeluarkan energi untuk menghasilkan panas tubuh. Ternak juga membutuhkan sekitar enam kali lebih banyak air daripada yang dibutuhkan serangga dalam jumlah yang setara, katanya.
“Sekitar 80 persen lahan pertanian di dunia sudah dimanfaatkan untuk peternakan,” tambahnya. “Kita harus berubah.”