Kolaborasi Bersama untuk Pembudayaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
RIAU24.COM - Melalui Instruksi Presiden nomor 1 tahun 20217, telah digaungkan bahwa Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) adalah solusi untuk perubahan perilaku faktor risiko Penyakit Tidak Menular (PTM).
GERMAS merupakan upaya promotif-preventif yang dilakukan melalui pendekatan multisektor. Dalam rangka meningkatkan sinkronisasi dan koordinasi terkait pelaksanaan GERMAS tingkat Pusat dan Daerah, Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan melaksanakan pertemuan Koordinasi Implementasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) di Daerah pada tanggal 8-10 Desember 2021 bertempat di Lido Lake Resort Bogor.
Melalui kegiatan ini diharapkan memperkuat peran lintas sektor di daerah untuk implementasi pembudayaan GERMAS di pusat dan daerah. Pertemuan diikuti oleh perwakilan dari Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) 34 provinsi dan Pengelola promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dari Dinas Kesehatan 34 Provinsi, perwakilan dunia usaha dan organisasi kemasyarakatan, serta lintas program Kementerian Kesehatan.
Beberapa waktu terakhir, kejadian kasus COVID-19 mengalami penurunan di seluruh wilayah Indonesia, hal ini harus disikapi dengan bijak. Kewaspadaan diri harus ditingkatkan guna mencegah lonjakan kasus yang tinggi. Sebab potensi peningkatan lonjakan kasus COVID-19 atau gelombang baru COVID-19 dapat terjadi bukan hanya dari virus COVID-19 yang bermutasi, melainkan faktor-faktor lain yang dapat menstimulasi penyebaran penyakit seperti perilaku masyarakat, lingkungan, pelayanan kesehatan dan cakupan vaksinasi COVID-19, termasuk potensi lonjakan kasus pada hari-hari besar keagamaan seperti libur Natal dan Tahun Baru yang sebentar lagi akan kita hadapi.
Arahan Menteri Kesehatan terkait Germas yaitu Edukasi GERMAS harus dilakukan secara terus menerus, khususnya dalam masa pandemi COVID-19 sekarang ini.
Tujuan umum dari GERMAS adalah untuk menurunkan beban penyakit menular dan penyakit tidak menular, lalu menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan, selanjutnya menghindarkan terjadinya penurunan produktivitas penduduk, juga untuk menghindarkan peningkatan beban finansial penduduk untuk pengeluaran kesehatan. Gerakan ini diharapkan mampu memasyarakatkan budaya hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang tidak sehat.