RIAU24.COM - Pernahkah Anda melihat foto jadul dari era awal fotografi? Jika iya, pasti Anda tahu bahwa mereka tidak tersenyum di dalamnya. Lantas mengapa?
zxc1
Rupanya ini bukanlah sebuah kebetulan, ada alasan yang jelas mengapa ini terjadi.

Satu hal yang harus ditekankan adalah bahwa orang-orang di abad ke-19 tidak mengaitkan wajah datar dengan seseorang yang tidak bahagia. Artinya, tidak tersenyum saat berfoto, bukan berarti Anda tidak bahagia.
zxc2
Adat istiadat pada masa itu mendiktekan bahwa orang-orang tidak seharusnya berperilaku mencolok di depan umum, malah, jika seseorang tersenyum berlebihan, orang sering menduga mereka gila.

Hal lain yang menjadi alasan adalah pada abad ke-19, orang memiliki gigi buruk. Dan karena foto dimaksudkan untuk menggambarkan hal terbaik, mereka hanya akan tutup mulut untuk menyembunyikan gigi mereka yang membusuk.

Selama era Victoria, senyum lebar sering dikaitkan dengan kegilaan. Penilaian ini berangkat dari norma sosial pada saat itu yang mengamanatkan bahwa orang harus memiliki kendali atas emosinya di depan umum.

Sekarang bahkan ada pena yang dilengkapi dengan kamera, sementara pada masa itu, memesan seorang fotografer adalah hal yang sangat mahal dan mencirikan sebuah kemewahan, maka tak heran jika orang-orang zaman dulu menganggapnya urusan serius.