Inggris Melaporkan Lebih Dari 12.000 Kasus Omicron Baru Dalam 24 Jam Terakhir
RIAU24.COM - Menteri Kesehatan Inggris pada Hari Minggu menolak untuk mengenyampingkan kemungkinan pembatasan COVID-19 lebih lanjut sebelum Natal, dengan mengatakan penyebaran varian Omicron adalah situasi yang bergerak sangat cepat. Inggris telah melaporkan lonjakan kasus Omicron, yang menurut penasihat pemerintah bisa jadi hanya puncak gunung es. Pada Hari Sabtu, walikota London menyatakan 'insiden besar' untuk membantu rumah sakit kota mengatasinya.
Ditanya apakah dia bisa mengesampingkan pembatasan baru sebelum Natal, menteri kesehatan Sajid Javid mengatakan kepada BBC Television: "Kami menilai situasinya, ini bergerak sangat cepat."
"Saya rasa tidak ada jaminan dalam pandemi ini. Pada titik ini, kami hanya perlu meninjau semuanya," ujarnya mengutip Reuters 20 Desember.
Menteri Javid mengatakan, pemerintah mengawasi data 'hampir setiap jam', mendengarkan penasihat ilmiahnya dan akan menyeimbangkannya dengan dampak pembatasan yang lebih luas pada hal-hal seperti bisnis dan pendidikan. Dia mengatakan, masih banyak yang tidak diketahui tentang Omicron tapi menunggu sampai data lebih jelas mungkin akan terlambat untuk bereaksi.
Semantara itu, Menteri Kantor Kabinet Steve Barclay mengadakan pertemuan komite darurat pemerintah pada Hari Minggu, untuk membahas situasi dengan administrasi devolusi Inggris dan setuju untuk meningkatkan dana mereka untuk mengatasi penyebaran varian Omicron.
"Mereka setuju untuk terus memantau data yang muncul selama beberapa hari mendatang, bekerja sama dengan bisnis dan lembaga publik di seluruh Inggris untuk memahami dampaknya terhadap industri dan layanan," sebut juru bicara Kantor Kabinet.