RIAU24.COM -  Sepak terjang Jenderal (Purn) Leonardus Benyamin (LB) Moerdani alias Benny Moerdani tak perlu diragukan lagi.

Salah satunya ketika dirinya berhasil melerai pertikaian antaran Kopassus yang saat itu masih bernama RPKAD dengan Marinir yang dulunya disebut KKO dikutip dari buku berjudul: Belajar Uji Nyali dari Benny Moerdani, Dia Tidak Bisa Dibeli dengan Uang dan sindonews.com.

Hanya bermodalkan celana pendek, kaos oblong tanpa menenteng senjata apapun, Moerdani melerai pertikaian antara dua kesatuan elite ini.

"Sudah, sudah. Pulang kalian semua," teriak Benny kepada konvoi RPKAD yang sudah berada di Markas KKO di kawasan Kwitang.

Biar pertikaian cepat surut, Benny juga mendorong prajurit RPKAD dan memintanya untuk segera meninggalkan markas Marinir.

Tentu saja aksi cepat ini membuat pasukan RPKAD kebingungan. Karena dihadapan mereka adalah seorang prajurit yang kenyang dengan pertempuran.

Karena dihadapan mereka adalah Benny Moerdani, mau tidak mau seluruh pasukan RPKAD itu balik badan dan meninggalkan markas KKO.

Semua bermula ketika Benny Moerdani masih berpangkat Mayor menjabat Komandan Batalyon I Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) tahun 1964.

Sepulang dari main tenis, dia kaget melihat konvoi truk berisi pasukan RPKAD tidak berseragam.

Sesampainya di kantor, Benny Moerdani diberi tahu petugas piket bahwa konvoi RPKAD itu hendak menyerbu KKO.

Mendengar kabar itu Benny Moerdani memutar balik mobilnya lalu mengikuti rombongan konvoi yang sebelumnya pertempuran sudah terjadi di kawasan Kramat dan Senen.

Benny Moerdani kemudian memutuskan mendatangi markas KKO untuk melerai pertikaian.