Iskandar : Rehabilitasi Mangrove Dinilai Belum Berhasil, Hanya Sekitar 30% Yang Hidup
Dari data BPDAS-HL Indragiri Rokan, Keslimasy mencatat rehabilitasi mangrove di Kabupaten Bengkalis pada tahun 2020 - 2021 mencapai seluas 1.369 hektare di lima kecamatan yaitu Bengkalis, Bantan, Rupat, Rupat Utara dan Bukit Batu.
Jumlah bibit mangrove yang ditanam dan ajir sebanyak 7.729.800 batang dengan pelibatan kelompok masyarakat sebanyak 40 kelompok (1.781 orang) dengan total HOK lebih kurang 65.631.
“Kucuran anggaran begitu besar mestinya ini mampu mengurangi angka abrasi Pulau Bengkalis mendorong prekonomian masyarakat secara berkelanjutan,”ujar Iskandar.
Dari data analisis citra satelit resolusi spot enam dan observasi lapangan yang dilakukan Keslimasy tercatat laju abrasi di Kabupaten Bengkalis pada tahun 2011 - 2020 pada empat Kecamatan yaitu Kecamatan Bantan, Bandar Laksamana, Rupat dan Rupat Utara mencapai 30.95 meter per tahun.
Pada tahun 2020 BAPEDAS-HL Indragiri Rokan mencatat sebaran habitat mangrove di Kabupaten Bengkalis mencapai 26.757,2 dengan kriteria mangrove lebat 24.884,8, mangrove sedang 598,2 dan mangrove jarang 1.274,2. Percepatan Rehabilitasi Mangrove (PRM) 2021 Keslimasy menemukan kelompok masyarakat menjadikan batang anakan mangrove vegetasi bakau (rizhophora apiculata) sebagai ajir.
Praktik pendampingan yang dinilai kurang efektif pada pelaksanaan PRM tahun 2021 karena minim pembekalan kepada kelompok masyarakat sehingga pengetahuan masyarakat tentang mangrove masih rendah, ini perlu dilakukan peningkatan kapasitas kelompok masyarakat baik tentang pengelolaan dan perlindungan maupun administrasi kelompok.