Bukan Edy Mulyadi Jadi yang Pertama, Ini Sejarah Penyebutan Tempat Jin Buang Anak
RIAU24.COM - Edy Mulyadi dianggap sosok yang kembali mempopulerkan istilah jin buang anak pada wilayah yang dianggap jauh dan sepi.
Tahukah jika penyebutan tempat jin buang anak pertama kali dipopulerkan oleh masyarakat Betawi dikutip dari historia.id.
Istilah ini digunakan untuk menunjukkan tempat-tempat di Jakarta yang tergolong masih sepi.
Masyarakat Betawi dianggap menyakini jika manusia bisa berkomunikasi dengan bangsa jin.
Terutama dapat dipanggil melalui upacara hadirin dengan perantara manusia.
Kehadiran jin biasanya dimanfaatkan sebagai sekuriti seperti menjaga sawah, empang, kebun, rumah sampai keluarga.
Ditambahkan budayawan Betawi Ridwan Saidi, orang Betawi juga memanfaatkan keberadaan jin untuk menguruk sumur tua.
Alasannya karena jin senang membangun pemukiman di sumur-sumur.
"Dasar pemikirannya begini, jin itu terbuat dari api, tentu saja mereka kegerahan terus, sedangkan sumur tempatnya sejuk," ujarnya.
Kedekatan warga Betawi dengan jin juga dapat dibuktikan dalam cerita dan teater rakyat yang kerap disebut lenong.
Salah satu bagian dari lenong, yakni lenong dines menceritakan hikayat lama dengan tokoh raja, putri dan jin.