Akhir Februari Ini Akan Terjadi Hari Tanpa Bayangan
RIAU24.COM - Indonesia akan mengalami fenomena hari tanpa bayangan pada Februari hingga April. Fenomena ini terjadi mulai 21 Februari hingga 5 April 2022 tergantung wilayah geografisnya.
Peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN, Andi Pangerang menjelaskan fenomena Indonesia tanpa bayangan terjadi pada siang hari, ini karena Matahari tepat berada di Indonesia ketika tengah hari.
"Matahari akan berada di atas Indonesia ketika tengah hari pada pekan keempat bulan Februari hingga pekan pertama bulan April," ujar Andi dikutip Edusainsa BRIN.
Lebih lanjut, Andi menjelaskan penyebab mengapa fenomena hari tanpa bayangan berbeda-beda di setiap wilayah di Tanah Air karena nilai deklinasi Matahari bervariasi antara -11 derajat hingga +6 derajat sejak pekan keempat bulan Februari hingga pekan pertama April.
Deklinasi adalah sudut apit antara lintasan semu harian Matahari dengan proyeksi ekuator Bumi pada bola langit, atau disebut juga ekuator langit. Karena nilai deklinasi Matahari sama dengan lintang geografis wilayah Indonesia, maka Matahari akan berada tepat di atas kepala kita saat tengah hari.
Ia mengatakan ketika Matahari berada di atas Indonesia, tidak ada bayangan yang terbentuk pada benda tegak tidak berongga saat tengah hari, sehingga fenomena ini dapat disebut sebagai Hari Tanpa Bayangan Matahari.
Hari tanpa bayangan Matahari terjadi dua kali setahun untuk kota-kota yang terletak di antara Garis Balik Utara atau Tropic of Cancer dengan letak 23,4 derajat Lintang Utara, dan Garis Balik Selatan (Tropic of Capricorn; 23,4 derajat Lintang Selatan).
Sementara, untuk kota-kota yang terletak tepat di Garis Balik Utara dan Garis Balik Selatan akan mengalami hari tanpa bayangan hanya sekali setahun yakni ketika Solstis 21 atau 22 Juni, maupun Solstis pada 21 sampai 22 Desember.
Setelah periode Februari-April, fenomena hari tanpa bayangan matahari di Indonesia akan kembali terjadi pada tanggal 6 September hingga 21 Oktober 2022, saat sinar matahari datang tegak lurus permukaan bumi, intensitas penyinaran/radiasi matahari akan maksimum.
Fenomena hari tanpa bayangan matahari ini tidak mempengaruhi kenaikan suhu di permukaan bumi ketika beberapa wilayah mengalami hari tanpa bayangan. Karena kenaikan suhu tidak dipengaruhi sudut penyinaran.