Ritual Maut! Belasan Orang Meninggal Dunia Setelah Terseret Ombak di Pantai Payangan Jember
RIAU24.COM - Beberapa waktu lalu, terjadi ritual maut yang melayangkan nyawa belasan orang di Pantai Payangan, Jember, Jawa Timur. Ritual tersebut dilakukan oleh puluhan orang tergabung dalam satu kelompok spiritual yang berasal dari Jember. Sebenarnya, apa yang terjadi hingga belasan nyawa melayang? Dan apa tujuan dari ritual ini? Simak ulasan berikut.
Belasan orang meninggal dunia
Dilansir dari VOI, Tunggal Jati Nusantara adalah kelompok spiritual yang melakukan semedi di pinggir Pantai Payangan dan memakan belasan korban jiwa. Berawal dari Sabtu (12/2/2022). 24 orang anggota Tunggal Jati Nusantara berkumpul di Pantai Payangan pada sekitar pukul 23:00 WIB.
Mereka melakukan ritual dengan semedi dan membaca doa-doa. Puluhan orang itu pun menabur bunga dan bergandengan tangan menuju laut. Sayangnya, mereka tak melihat ada ombak besar yang datang sehingga membuat 23 orang tergulung ombak pada sekitar pukul 00:30 keesokan harinya.
Sudah diperingatkan warga
Setelah mendapat laporan, pihak Polsek Ambulu, beserta TNI (Babinsa), Tim SAR lokal, dan perangkat desa melakukan evakuasi. Awalnya, hanya 3 orang yang ditemukan meninggal, 9 orang hilang, dan sisanya selamat. Kemudian, barulah ditemukan seorang anggota selamat sedangkan 8 lainnya sudah tak bernyawa.
Sebelum melakukan ritual, ada seorang warga setempat yang sudah memperingatkan para anggota Tunggal Jati Nusantara. Karena ombak yang besar, mereka diminta untuk tidak mendekat ke arah laut. Namun, mereka tak menghiraukan peringatan warga tersebut.
Kelompok spiritual Tunggal Jati Nusantara
Tunggal Jati Nusantara sendiri merupakan kelompok spiritual yang dipimpin oleh Hasan, yang juga mengikuti ritual maut tersebut. Kelompok ini berasal dari Jember dengan anggota yang datang dari berbagai kabupaten di Jember juga Bondowoso. Kegiatan Tunggal Jati Nusantara biasanya dilakukan di ruang tamu rumah Hasan sejak dua tahun lalu.
Awalnya, mereka melakukan kegiatan seperti membaca Al-Qur’an hingga berdzikir selama dua bulan sekali. Namun, lama kelamaan mereka melakukan kegiatan seperti ritual itu.
Alasan melakukan ritual
Ritual yang dilakukan di Pantai Payangan bertujuan untuk menyucikan diri menggunakan air laut. Mereka percaya dengan menyucikan diri, bakal bisa menyelesaikan berbagai macam masalah. Mulai dari masalah keluarga hingga ekonomi.
Hasan yang merupakan pemimpin kelompok spiritual ini sendiri bukanlah seorang ustaz, melainkan warga biasa yang melakukan beberapa pekerjaan seperti menjadi MC hingga jualan online. Ia diketahui pernah merantau ke Malaysia hingga tahun 2014. Namun, banyak orang yang datang mengikuti kegiatan untuk berobat dan menyelesaikan masalah. Ritual ini ternyata bukanlah kali pertama yang dilakukan kelompok Tunggal Jati Nusantara. Dengan alasan yang sama yaitu menyucikan diri agar bisa menyelesaikan berbagai masalah, juga pernah dilakukan sebelumnya. Namun kali ini, ritual membawa maut hingga menghilangkan belasan nyawa.