Semakin Panas, MPP Partai Ummat Pekanbaru Sebut Pernyataan Arwen terhadap 9 DPC Memperkeruh Keadaan
"Laporkan soal polemik ini juga belum ditanggapi oleh DPW. Sementara Arwen sepihak mengeluarkan pernyataan sudah mundur di media soal 9 DPC ini. Ini secara aturan sudah menyalahi dan saya tak tahu kenapa dia lebih mendahului DPW,"ujarnya.
Helmi melihat polemik yang terjadi saat ini karna adanya komunikasi yang tersumbat antara pengurus DPC dan DPD Partai Ummat sehingga kasus ini semakin melebar. Dan Arwen sebagai ketua, juga terlihat tidak punya sikap dalam menyelesaikan masalah ini. Karena jika punya sikap polemik ini tidak melebar kemana-mana.
Dicontohkan Helmi ketika 9 DPC ini melakukan pertemuan dengan DPD Pekanbaru untuk mempertanyakan tidak jalanya partai sejak diberi SK mandat DPP. Hasilnya kata Helmi jawaban Arwen tidak memuaskan pengurus DPC.
"Dan ketika kita mediasi antara DPC dan DPD beberapa waktu lalu, hasilnya tetap sama. Arwen pilih diam. Dan ketika itulah 9 DPC meluapkan emosi sesaatnya untuk mundur dari partai Ummat didepan Arwen. Lagi-lagi Arwen masih diam tidak merespon, apakah melalui ucapan atau melalui bahasa tubuh terkait pernyataan kader tersebut. Sebagai seorang pemimpin harus bersikap bukan diam saja,"ujarnya.
Helmi juga mendesak DPW partai Ummat Riau segera bersikap untuk menyelesaikan polemik yang terjadi di dalam tubuh partai yang dibangun oleh Amien Rais.
Diberitakan sebelumnya, Ketua DPD Partai Ummat Pekanbaru Arwen buka suara setelah sebelumnya sejumlah pengurus kecamatan menyampaikan mosi tidak percaya mereka dengan ketua DPD tersebut.