Sempat Tak Diakui Sang Ibu, Pria Australia Berkelamin Ganda Akhirnya Memecahkan Misteri Genetiknya Setelah 50 Tahun
RIAU24.COM - Seorang pria bernama Rob Wilson sempat tak diakui sang ibu. Ketika lahir, ibu Rob Wilson tidak ingin membawa anaknya pulang ke rumah.
Hal ini karena sang ibu yang dibesarkan dalam keluarga Katolik tidak dapat menerima kondisi anak keduanya itu.
"Saya tidak tahu bagaimana saya bisa punya anak seperti kamu, dan bagaimana Tuhan memberikan anak seperti itu," demikian perkataan sang ibu dalam ingatan Rob.
Rob yang lahir dengan dua alat kelamin menjalani operasi di tiga hari sejak kelahirannya.
"Karena saya buang air kecil menggunakan penis, dokter memutuskan bahwa saya laki-laki. Mereka menutup vagina saya dengan enam jahitan," lanjutnya.
Saudara kandungnya juga cepat menyadari kalau ada yang berbeda dengan Rob.
"Kamu setengah seperti saya dan setengah seperti saudara perempuan kita ya," ujar Rob mencoba meniru tanggapan saudara laki-lakinya.
Prosedur yang harus dilaluinya, seperti operasi, ditambah pemberian tablet testosteron sejak usia delapan tahun telah memunculkan masalah kesehatan dalam tubuh Rob, dan membuatnya dikucilkan dan dihina karena penampilannya yang berbeda.
Namun, Rob memiliki 'coping mechanism' atau strategi menghadapi masalah yang tidak biasa.
Di usianya yang keenam, pamannya memberikan sepasang ayam hutan, yang sangat memikat hatinya. Ini menjadi permulaan dari 'passion' seumur hidupnya dan spesialisasinya dalam ayam Wyandotte Amerika.
Di usianya yang ke-66, Rob dinobatkan sebagai peternak ayam ketujuh terbaik di dunia, dan sudah berkeliling dunia untuk memamerkan kreasi genetik ayamnya yang penuh warna.
Semenjak itu ayam menjadi teman terbaik Rob sejak belia.
Waktu usianya 23 tahun, ia pindah ke Tasmania untuk bekerja di sebuah perusahaan tambang dengan membawa 16 ekor ayamnya.
Selama tujuh bulan, ia tinggal di sebuah trailer di mana ia membangun kandang ayam bertingkat, hingga memukau para penambang lain.
Tidak ada yang pernah menjelaskan kepada Rob kondisi genetik di dalam dirinya. Ia tahu dirinya berbeda, hanya tidak tahu apa yang membuatnya demikian. Kecurigaannya terjawab di usianya yang saat itu sekitar 50 tahun.
"Tante saya menelepon dan bilang, 'Datang temui saya, ada yang harus saya beritahu," ujar Rob tentang tantenya yang saat itu hampir meninggal dunia.
Ia menyadari bahwa dirinya dilahirkan dengan kondisi kromosom bernama 48, sindrom XXXY, yang dialami satu dari 17.000 orang dan satu dari 50.000 laki-laki.
Akhirnya, semua pertanyaan di kepala Rob terjawab. Termasuk kebingungannya saat merasakan sakit pada alat kelaminnya yang dijahit dari waktu ke waktu.
Rob pun sadar bahwa rasa sakit itu timbul karena dirinya mengalami menstruasi. Namun karena lubang kelaminnya sudah dijahit, darah menstruasinya terbendung di dalam tubuh hingga dirinya kelebihan zat besi.
Untuk menyeimbangkan jumlah hormon dalam tubuhnya, ia harus pergi ke Ukraina selama 14 tahun terakhir untuk mengonsumsi obat yang penggunaannya dilarang di Australia, yaitu kombinasi pil KB, hormon penumbuh, dan penekan testosteron.
Para dokter Ukraina juga mendiagnosa bahwa Rob cenderung lebih perempuan daripada laki-laki. Walau kasusnya unik, ia tidak pelit untuk membagikan riwayat kesehatannya pada universitas di seluruh dunia.
"Karena saya harap orang yang mengalami hal seperti ini bisa mendapat penanganan yang lebih layak dan kalau saya tidak membicarakannya, yang saya alami akan terus terjadi," ujar Rob.