Orang-orang Kulit Berwarna Berjuang Untuk Melarikan Diri Dari invasi Rusia
“Teman-teman saya pergi ke perbatasan Polandia dan diperlakukan dengan buruk oleh penjaga Ukraina. Bukan hanya orang kulit hitam seperti saya; itu adalah siapa saja yang tidak berkulit putih,” tambahnya.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Rabu, Kementerian Luar Negeri Ukraina membantah tuduhan diskriminasi oleh penjaga perbatasan dan mengatakan itu beroperasi pada "pendekatan pertama datang, pertama dilayani" yang "berlaku untuk semua negara" dengan prioritas diberikan kepada perempuan, anak-anak, dan lanjut usia sesuai dengan hukum humaniter internasional.
Baca juga: Kurang Dari 1 x 24 jam, BB Motor dan Dua Pelaku Curanmor Diamankan Polsek Minas di Pekanbaru
Ayoub kesal karena gurunya masih mengharapkan dia kembali ke kelas pada 12 Maret. “Saya mengerti mereka ingin menjaga moral tetap tinggi, tetapi saya khawatir mereka akan menagih kami, atau menghentikan studi kami jika kami tidak kembali. Saya tidak mengerti mengapa mereka tidak bisa menangguhkan semuanya sampai pemberitahuan lebih lanjut.” Pengalaman itu sangat menguras emosi, Ayoub tidak berpikir dia akan pernah merasakan hal yang sama tentang Ukraina lagi.