Ini Seperti di Neraka, Kisah Warga Sipil yang Terjebak Dalam Penembakan Rusia di Sekitar Kharkiv
RIAU24.COM - Maxim sedang berada di rumah bersama pacarnya ketika peluru mulai menghantam desanya di Yakovlivka, dekat Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina. Pecahan peluru merobek lengan dan wajahnya.
"Itu terjadi begitu cepat, ledakan ... saya mendengar sesuatu terbang di atas kami," katanya kepada Al Jazeera dari sebuah rumah sakit pada hari Kamis, di mana dia sekarang menerima perawatan.
“Saya ditutupi puing-puing hingga pinggang dan sesuatu mulai terbakar. Saya mencoba membebaskan diri, lalu saya mencoba mendapatkan pacar saya. Aku sangat lemah sehingga aku tidak bisa menariknya keluar.”
Warga sipil telah terperangkap dalam pengeboman besar-besaran di rumah mereka di dan sekitar Kharkiv, sebuah kota yang didominasi berbahasa Rusia, yang telah diserang sejak dimulainya invasi Rusia pada 24 Februari. Layanan darurat berhasil menyelamatkan mitra Maxim, tetapi dia sangat gegar otak dan terlalu lemah untuk berbicara. Wanita lain meninggal di ruang operasi ketika dokter mencoba menyelamatkan hidupnya.
“Sedikitnya tiga orang tewas dalam serangan berat Rusia di desa ini tadi malam, sejumlah lainnya terluka. Kami mengerti masih ada orang di desa, tetapi kami baru saja mendengar tembakan di kejauhan dan tembakan senapan mesin di hutan di jalan," kata Charles Stratford dari Al Jazeera, melaporkan dari Yakovlivka.
Tumpukan puing sekarang berjajar di jalan-jalan setelah peluru menghantam rumah-rumah di sisi bukit. Sedikitnya 30 rumah hancur. Meskipun penembakan berat dan kedekatannya dengan perbatasan Rusia, Kharkiv masih di bawah kendali Ukraina.