2.500 Orang Tewas Akibat Serangan Rusia, Mayat Disimpan di Ruang Bawah Tanah
Hari Minggu menjadi hari lain dari kengerian dan kebingungan di Mariupol, kota pelabuhan di timur Ukraina yang telah menyaksikan beberapa pemboman dan pertempuran terberat sejak Rusia memulai invasi pada 24 Februari.
"Bom-bom itu tidak membunuh mereka tetapi semua ini, situasinya, ruang bawah tanah, kurangnya aktivitas fisik, stres, juga dingin," jelas warga bernama Andrei.
Di dekatnya, beberapa mayat terbaring tertutup selimut kotor. Beberapa orang berjalan dengan susah payah membawa barang-barang mereka dalam kantong plastik atau kotak kardus. Seorang anak laki-laki mendorong troli supermarket melewati mobil yang dibom.
Andrei mengatakan, dia dan teman-temannya disarankan oleh militer Ukraina untuk menyimpan mayat di ruang bawah tanah yang dingin, tetapi ini sudah dipenuhi dengan orang-orang yang berlindung dari serangan artileri dan rudal Rusia.
"Saya berharap akan ada semacam penguburan kembali dan ini hanya sementara," tambahnya, menunjuk ke lubang di tanah.