RIAU24.COM -  Ada lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) yang bertugas sebagai ajudan bupati disuruh membawa dan menyemirkan sepatu bupati bersangkutan. Kondisi miris tersebut ditemukan oleh Komisi II DPR RI.

Wakil Ketua Komisi II DPR, Junimart Girsang mengungkapkan temuan tersebut dalam rapat kerja bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), serta Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum (DKPP), kemarin.

''Memang mereka ditempatkan sebagai ajudan bupati. Tapi di sisi lain, alumni IPDN tersebut justru ditugaskan untuk angkat sepatu, bahkan menyemir,'' ujarnya.

Komisi II, kata Junimar, juga menemukan kecilnya anggaran konsumsi praja IPDN dibanding akademi pemerintahan lainnya. Junimart Girsang meminta ada penyetaraan yang adil.

Menurut Junimart, makanan yang dikonsumsi praja IPDN di asrama terlalu sederhana. Ia mengaku telah membuktikannya sendiri dengan berkunjung ke asrama IPDN.

''Saya enggak tahu, apakah praja muda ini benar-benar siap tempur, Pak? Kenapa demikian, karena kalau melihat makanannya, Pak. Wallahualam. Kami juga sudah ikut makan dengan praja di sana, lonceng lima menit berhenti. Makanannya juga super sederhana,'' kata Junimart.