RIAU24.COM -  Direktur Utama Paramadina Public Policy Institute, Ahmad khoirul Umam menyebutkan jika persaingan politik kedepan tidak lagi sepanas Pemilu 2019 jika merujuk pada skenario tiga calon presiden pada Pemilu 2024.

Hal ini berkaca dari hasil yang dikeluarkan lembaga survei SMRC yang menyebutkan nama Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo dikutip dari cnnindonesia.com, 20 April 2022.

"Kalau merujuk tiga itu, maka potensinya narasi tentang politik identitas akan menurun," katanya.

Menurutnya, melemahnya politik identitas pada Pemilu 2024 karena kubu Prabowo yang dalam pemilu sebelumnya sangat memanfaatkan basis kelompok Islam kanan, kini justru menunjukkan citra sebaliknya.

Kondisi tersebut, dinilai sebagai inkonsistensi dalam komunikasi politik Prabowo.

Dia juga meyakini kekuatan Prabowo dalam memanfaatkan kelompok Islam kanan tak akan sekuat pada 2019 maupun 2014.

"Kalau misal terjadi koreksi, tidak yakin Prabowo akan menggunakan politik identitas lagi. Karena dia sudah dianggap inkonsisten dengan klaim dan langkah politiknya," sebutnya.

Sedangkan kubu Anies juga memiliki kemungkinan kecil akan memanfaatkan kelompok Islam pada Pemilu 2024 mendatang.

Menurutnya, Anies tak lagi bisa menggunakan sayap kanan untuk mendulang suara pada Pilpres 2024. Namun potensi sejumlah pihak untuk kembali memanfaatkan sayap kanan pada Pilpres tetap ada.

Sebab, mau tidak mau, politik identitas merupakan isu yang paling murah dan efektif digunakan dalam momentum elektoral.