Pada 2003 Ada Dua Pria Curi Pesawat di Airport Angola, Menerbangkannya ke Arah Matahari Tenggelam Lalu Ini yang Terjadi
RIAU24.COM - Salah satu misteri yang hingga kini masih belum terungkap adalah tragedi ‘pencurian’ pesawat Boeing 727-223 oleh milik perusahaan asal Miami, Aerospace Sales & Leasing (ASL).
Mundur jauh ke tahun 2003, tepatnya pada tanggal 25 Mei, dua orang yang diidentifikasi memiliki lisensi menerbangkan pesawat tersebut masuk ke ruang kokpit pesawat yang kala itu tengah terparkir di Quatro de Fevereiro Airport, Angola sekitar pukul 17.00 waktu setempat.
Dua pria ini bukanlah pilot yang hendak melakukan penerbangan berjadwal, melainkan Ben C. Padilla, seorang engineer asal Amerika dan John M. Mutantu, seorang mekanik berkebangsaan Kongo.
Entah apa yang melatarbelakangi kedua orang ini untuk masuk ke dalam ruang kokpit, namun satu yang pasti, mereka mulai menghidupkan mesin pesawat dan mulai mengarahkannya menuju landas pacu. Kendati sudah dilarang oleh petugas menara control, namun Ben dan John tidak mengindahkan larangan tersebut dan mereka tetap mengudara menuju senja.
Setelah mengudara meninggalkan Quatro de Fevereiro Airport, pesawat tersebut hilang begitu saja. Beragam investigasi yang dilakukan oleh CIA, dan otoritas Amerika lainnya tidak bisa secara sahih menyimpulkan kemana pesawat tersebut pergi, mengingat tidak ada jejak yang ditinggalkan.
Namun pada November 2009, sebuah temuan mengejutkan kembali mencuatkan kasus Ben dan John ke permukaan, setelah sebuah penampakan pesawat ‘berhantu’ tampak terdampar di Gurun Sahara dalam kondisi yang sudah tidak layak digunakan.