RIAU24.COM - Sudah hampir tiga bulan sejak perang Rusia-Ukraina dimulai yang telah menyebabkan kerugian yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi umat manusia. Bahkan ekonomi di seluruh dunia telah terpukul keras, lebih dari satu cara. Dan India tampaknya tidak terkecuali. Sekitar 250.000 pekerja yang bekerja di unit pemoles dan pemotong berlian berada di ambang kehilangan pekerjaan di tengah perang Ukraina.

Setidaknya, 250.000 pekerja ini telah diminta untuk cuti selama 15 hari mulai 16 Mei 2022, karena pasokan batu kasar dari penambang berlian terbesar, Alrosa, yang sebagian dimiliki oleh pemerintah Rusia, telah dibekukan di tengah konflik Rusia Ukraina. sesuai laporan ET. Departemen Keuangan AS telah menjatuhkan sanksi pada Alrosa pada 8 April 2022, berpotensi memotong sekitar 30% dari pasokan berlian kasar dunia. 

Sanksi ini melarang eksportir berlian India mengimpor berlian kasar dari Alrosa. Eksportir juga tidak dapat mengambil risiko apa pun karena AS adalah pembeli utama berlian potong dan poles India, kata laporan itu.

Ramesh Zilariya, Presiden Serikat Pekerja Berlian, Gujarat mengatakan kepada ET, "Unit-unit tersebut telah mengurangi jam kerja dari 12 jam menjadi 8 jam dan telah memberikan dua hari libur kepada para pekerja setiap minggunya. Dengan AS memperluas sanksi, mereka sekarang meminta para pekerja untuk cuti selama 15 hari, mulai 16 Mei. Selama periode ini, para pekerja tidak akan mendapatkan upah. Kami khawatir bahwa selanjutnya, ini akan mengakibatkan hilangnya pekerjaan ."

Hal ini menimbulkan tanda tanya besar pada jutaan pekerja di masa depan, karena unit berlian di Surat mempekerjakan sekitar satu juta orang.

Krisis di Tengah Pemulihan
Krisis baru muncul setelah industri berlian pulih dari perlambatan akibat pandemi Covid-19 . Ekspor permata dan perhiasan telah pulih pada 2021-22 hingga menyentuh $39,15 miliar, naik hampir 55% tahun-ke-tahun.

Lebih dari 30% berlian kasar yang diimpor dari Alrosa langsung datang ke Surat untuk dipotong dan dipoles. Juga, Alrosa mengekspor berlian kasar ke negara lain di seluruh dunia yang akhirnya datang ke Surat untuk dipoles melalui rute yang berbeda, sesuai laporan ET.

"Karena keterbatasan pasokan, banyak pemilik pabrik yang mengurangi produksinya," kata Dinesh Navadiya, ketua wilayah, GJEPC, Gujarat.

Unit Surat Serikat Pekerja Berlian Gujarat pada 4 Mei 2022 dan mengirim memorandum kepada kepala menteri Gujarat Bhupendra Patel mencari bantuan keuangan untuk para pekerja berlian. Memorandum tersebut mengatakan ada lebih dari dua juta pekerja yang dipekerjakan di pabrik berlian di Surat, Navsari, Ahmedabad, Bhavnagar, Botad dan Bhavnagar, sesuai laporan ET.