Meski Disebut Makanan Sehat, Tempe Bisa Berbahaya Kalau Dikonsumsi Orang dengan Penyakit Ini
RIAU24.COM - Tempe merupakan panganan murah meriah yang dapat dijumpai di mana pun. Panganan ini bisa jadi stok bahan makanan yang wajib ada dalam kulkas. Pasalnya, cukup digoreng dan dicocol sambel, tempe bakal jadi makanan yang lezat.
Meski terbilang murah dan cukup mudah diolah, tempe termasuk produk olahan nabati yang kaya akan gizi. Namun, tahukan kamu jika tempe bisa berbahaya juga loh untuk dikonsumsi di saat-saat tertentu. Kok bisa? Yuk cek dulu!
Penderita asam urat
Purin merupakan salah satu kandungan makanan yang harus dihindari oleh penderita asam urat. Bagi mereka yang memiliki penyakit ini, hanya boleh mengonsumi makanan dengan kandungan purin 100-150 mg saja per harinya.
Tempe sendiri termasuk olahan kacang kedelai yang mengandung purin sedang yakni 9-100 mg. Namun, jika diolah dengan tambahan bahan seperti garam, kandungan purinnya dapat berubah jadi lebih tinggi. Apalagi jika dikonsumsi secara terus menerus dan dalam jumlah banyak, akan berdampak buruk bagi penderita asam urat itu sendiri.
Penderita anemia
Tempe memang memiliki kandungan kalori yang rendah. Maka ia dipercaya mampu mengendalikan kadar kolestrol dalam darah dan juga menstabilkan tekanan darah tinggi. Tapi, jika terlalu sering dikonsumsi dan secara berlebihan, tempe akan menyebabkan terhambatnya penyerapan zat besi dalam tubuh.
Jika penyerapan terhambat, maka seseorang akan mengalami anemia atau kurang darah. Tentu saja penyakit ini tidak nyaman karena menyebabkan pusing dan lemas. Apalagi jika dikonsumsi penderita anemia, justru akan semakin berbahaya bagi kesehatan.
Dikonsumsi tanpa diolah
Beberapa makanan mungkin bisa dimakan langsung dan memiliki khasiat baik tanpa diolah, seperti brokoli, kol, paprika merah, dan kacang-kacangan, dan lainnya. Namun, hal tersebut tidak berlaku bagi tempe ya. Beberapa orang bahkan menganggap bahwa tempe sehat saat dimakan mentah.
Faktanya, tempe justru berbahaya saat dimakan mentah. Dilansir dari laman Kompas, ahli gizi dr. Tan Shot Yen mengatakan jika pengolahan tempe yang tidak steril menyebabkann tempe terkontaminasi bakteri. Oleh karenanya, tempe lebih baik diolah dahulu. Kandungan posbiotik dalam tempe tidak akan rusak karena proses goreng maupun kukus.