Menteng, Buah Langka Mirip Duku Dengan Sejuta Manfaat
RIAU24.COM - Siapa yang tahu tentang menteng? Pasti jawabannya adalah sebuah daerah di DKI Jakarta. Padahal selain nama wilayah, ada juga buah menteng, yang mungkin masih terdengar asing bagi beberapa orang.
Konon katanya, buah yang satu ini sudah mulai langka dan sulit ditemui di pasaran. Wajar saja kalau banyak di antara kita yang nggak mengetahuinya. Padahal, buah satu ini punya segudan manfaat buat kesehatan tubuh kita, loh. Seperti apakah penampakan buah menteng ini?
Buah khas NTB yang jadi nama daerah di ibu kota
Dilansir dari Boombastis, buah menteng, atau sering juga disebut dengan nama buah kepundung, berasal dari tumbuhan khas Asia Tenggara. Keberadaannya menyebar dari Thailand, Malaysia, hingga ke pulau-pulau Nusantara, dari Sumatra hingga Maluku.
Buah menteng saat ini mulai sulit ditemukan di pasaran. Namun, keberadaannya bisa kamu temukan dengan mudah di kawasan Nusa Tenggara Barat bila sedang musimnya. Tak heran bila buah ini akan diserbu oleh para wisatawan ketika sudah mulai ‘terlihat’ di pasar-pasar.
Punya banyak khasiat bagi kesehatan manusia
Menteng merupakan salah satu buah yang memiliki manfaat bagi kesehatan manusia. Kepundung memiliki kandungan energi sebesar 65 kilokalori, protein 1,7 gram, karbohidrat 16,1 gram, lemak 0,2 gram, kalsium 13 miligram, fosfor 20 miligram, dan zat besi 1 miligram.
Untuk 100 gram buah menteng, kandungan vitamin C 3 miligram. Kepundung juga punya khasiat sebagai obat untuk menyembuhan diare, menjaga kesehatan darah dan tulang, serta sumber antioksidan yang baik untuk jaga daya tahan tubuh.
Serupa tapi tak sama antara menteng dan duku
Banyak yang menganggap buah menteng itu mirip duku, terutama untuk warna kulit cokelat dan bentuk bulat. Meski begitu ada beberapa perbedaan mendasar. Ukuran buah yang lebih ‘imut’ dan kulitnya yang lebih tipis ketimbang duku.
Secara ilmiah, buah menteng dan duku beda suku. Buah menteng (baccaurea racemosa) dari suku Euphorbiaceae, sedangkan duku (lansium domesticum) berasal dari suku Meliaceae. Selain itu, rasa buah menteng juga lebih manis, dengan sentuhan rasa asam.
Buah menteng sulit ditemukan?
Buah Menteng juga menjadi alasan mengapa ada kawasan Menteng di Jakarta. Konon, daerah yang berada di Jakarta Pusat itu dulunya banyak ditumbuhi pohon menteng. Namun karena pembangunan dan penggunaan fasilitas umum, tampaknya pohon buah menteng juga harus dikorbankan.
Tak hanya di kawasan Menteng saja, di kawasan perhutanan pun buah menteng juga mulai sulit ditemui. Perambahan hutan secara terus-menerus memberi andil langkanya buah kepundung. Itulah mengapa buah ini kian langka dan menjadi buah yang ‘legendaris,’ dicari di setiap musimnya. Musim bunganya berlangsung pada bulan Oktober hingga Desember, sedangkan musim buahnya terjadi antara bulan Januari hingga Maret.
Tetapi seiring dengan berkembangnya teknologi, tak begitu sulit untuk mendapatkan buah menteng ini. Kamu tinggal mencari dan membelinya lewat smartphone di berbagai toko-toko online. Tinggal pencet saja layar gawai pintar dan temukan pembelinya, kemudian pesan secara online. Semudah itu.