Kasus Maguad Siblings, Pembunuhan Dua Kakak Beradik oleh Anak yang Diadopsi Orang Tuanya Kembali Viral di TikTok
RIAU24.COM - TikTok jadi platform video yang membuat berbagai hal cepat viral. Sebut saja kasus Maguad Siblings, Crizzle Gwynn (18) dan Crizzule Louis (16), dari Cotabato Utara, Filipina. Meski terjadi pada 10 Desember 2021 lalu, kasus ini kembali mendapat perhatian setelah akun @clarissachristiyan menceritakannya kembali.
Akhir tahun lalu tagar #JusticeForMaguadSiblings menjadi viral di twitter, setelah pembunuhan dua kakak beradik Filipina yang dikenal dengan “kasus Maguad siblings” di Cotabato Utara, membuat publik di negara kepulauan itu tercengang. Seruan dari dunia maya itu menuntut keadilan atas pembunuhan brutal terhadap dua saudara kandung Maguad yang terjadi di rumah mereka pada siang bolong Jumat (10/12/2021).
Seperti dikisahkan oleh akun TikTok Clarissa, Crizzlle Gwynn Maguad dan Crizzule Louis, saudara laki-lakinya yang berusia 16 tahun ditemukan meninggal dunia bersimbah darah dengan luka tikam dan pukulan, dalam rumah mereka di Barangay Bagontapay, M'lang sekitar pukul 2 siang. Gambar-gambar memilukan korban di lokasi kejadian sempat beredar luas di media sosial. Pihak Twitter akhirnya menangguhkan akun yang menyebar gambar korban, atas dasar pelanggaran aturan konten sensitif.
“Beberapa kejahatan perlu menjadi 'viral' bukan agar orang yang penasaran mengetahui detail yang mengerikan, tetapi agar pihak berwenang bertindak dan melakukan yang terbaik untuk mencapai keadilan. #JusticeForMaguadSiblings,” kata seorang pengguna Twitter sebagaimana dilansir Philstar.
Tapi kemudian warga Filipina dan anggota keluarga sepakat dan mengimbau semua orang untuk menahan diri, untuk menghormati keluarga korban dan privasinya. Menurut temuan awal, diketahui bahwa kakak beradik itu dipukul dengan palu dan meninggal karena beberapa luka tusukan. Laporan tidak menunjukkan bukti kekerasan seksual.
Sementara pecahan botol, pisau, palu dan tongkat baseball dilaporkan ditemukan di dekat tubuh mereka. Insiden yang menyebabkan keduanya meninggal dunia diduga terjadi pada saat orang tua mereka tidak ada di rumah. Akan tetapi saat itu, remaja yang akrab disapa “Janice” ada dilokasi kejadian. Remaja berusia 17 tahun itu awalnya mengaku bersembunyi di sebuah ruangan kecil dan mengunci diri, setelah terjadi keributan antara sepupunya dan para penyerang.