Mengerikan, Inilah Fakta Sekte Penyembah Mayat dan Pemakan Kotoran Manusia di Thailand
RIAU24.COM - Berbicara tentang sekte-sekte sesat yang ada di dunia, tak akan ada habisnya. Karena, ada saja hal tak masuk akal dari para pembuat dan pengikut sekte tersebut. Belakangan, salah satu sekte yang menjadi buah bibir banyak orang adalah sekte pemuja mayat dan pemakan kotoran manusia yang ada di Thailand.
Terletak di pedalaman hutan di provinsi Chaiyaphum, ritual aneh pengikut sekte ini sudah berjalan selama empat tahun. Bayangkan, sudah lama banget eksisnya dan baru ketahuan sekarang. Seperti apa sesatnya sekte ini?
Tempat berkumpul mereka adalah sebuah gubuk di hutan
Sekte ini bermarkas di sebuah hutan di Chaiyaphum. Tepatnya, di sebuah rumah gubuk yang sudah tidak terpakai. Keberadaan sekte ini sendiri terbongkar berkat YouTuber Mor Pla yang mendapat laporan dari seorang anak, yang mengaku orang tuanya pengikut sekte tersebut. Mor Pla selama ini memang dikenal sering membuat video seputar sekte, aktivitas paranormal, bahkan biksu-biksu palsu.
Pemimpin sekte yang merupakan pasien rumah sakit jiwa
Sekte ini dipimpin oleh seorang lelaki tua bernama Tawee Nanla. Saat ditangkap, ada kurang lebih 30 orang yang mengaku sebagai pengikut Tawee. Mereka menyebut Tawee sebagai guru spiritual ‘Bapak Semua Agama’. Anehnya, lelaki yang berusia 70 tahun tersebut merupakan pasien di Rumah Sakit Srithanya. Ya, dengan kata lain, pemimpin sekte ini memang terganggu kejiwaannya.
Menyembah mayat dan mengambil cairan tubuh mereka
Aktivitas yang dilakukan oleh pengikut sekte ini juga mengerikan sekaligus menjijikkan. Mereka memuja mayat yang dibiarkan di dalam peti mati di dalam gubuk. Saat pihak berwajib menggerebek markas sekte ini, ditemukan 11 peti mati berisi mayat manusia yang telah membusuk. Menurut pengakuan para pengikutnya, mayat ini merupakan jasad mereka yang dulunya berobat kepada Tawee Nanla.
Jasad mereka sengaja tak dikuburkan karena Tawee dipercayai akan membawa roh mereka menuju surga. Bagian bawah peti mati tersebut sengaja dilubangi, agar para pengikut bisa mengambil cairan yang keluar dari tubuh mayat dan dijadikan air untuk mencuci muka. Mereka percaya bahwa cairan tersebut sangat bagus untuk kesehatan.
Kotoran Tawee Nanla dianggap baik untuk kesehatan
Selain menyembah mayat, aktivitas yang tak kalah menjijikkan adalah memakan kotoran dan air seni Tawee Nanla. Saat diperiksa oleh pihak berwajib, beberapa bahan makanan yang ada di dalam gubuk tersebut sudah terkontaminasi bakteri e. Coli yang biasa ditemukan di kotoran hewan dan manusia.
Tak hanya kotoran dan air seni Tawee Nanla saja yang dianggap sakral, kulit mati serta air liurnya juga dianggap punya khasiat mujarab yang bagus untuk kesehatan. Bahkan, setelah ditahan oleh pihak berwajib, salah satu pengikut Tawee ini nekat meminum urin sang guru spiritualnya. Duh!
Keberadaan mereka yang meresahkan masyarakat sekitar
Keberadaan sekte ini bukan hanya membahayakan nyawa para pengikut sektenya saja, tetapi juga meresahkan masyarakat sekitar. Selain mengonsumsi makanan yang sudah terkontaminasi kotoran, mereka juga kerap menitipkan produk yang sudah dicampur kotoran ke warung-warung. Saat ditemukan oleh pihak berwajib, ada beberapa sample yang terkontaminasi, beberapa di antaranya adalah kacang hijau goreng, cumi kering, keripik ikan, saus dan sambal. Makanan ini bisa menyebabkan diare, keracunan makanan, dan penyakit gastrointestinal. Sesat kok ngajak-ngajak sih!
Tawee Nanla sendiri akhirnya diamankan oleh pihak berwajib. Ia ditangkap saat berada di rumahnya yang tak jauh dari lokasi pemujaan. Begitu pula dengan para pengikut Tawee yang menjalani pemeriksaan dan diminta kesaksian. Menyedihkan sih, mengapa praktik seperti ini masih ada saja di zaman yang sudah modern seperti ini.