Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Rusia dan Ukraina Membuat Warga Indonesia Terpecah
Dharmaputra mengatakan optik tur itu efektif, dengan rencana perjalanan Widodo diputar secara real time ketika foto-foto perjalanan, termasuk kunjungan istrinya ke rumah sakit Ukraina, diunggah ke media sosial. “Dari sisi komunikasi itu bagus untuk citra Jokowi, apalagi kalau kita lihat pemberitaan media dalam negeri, tapi jangan hanya itu saja,” ujarnya.
Dharmaputra mengatakan unggahan media sosial di mana Jokowi mengatakan bahwa dia telah diminta untuk menyampaikan pesan dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy kepada Putin—klaim yang ditolak oleh pemerintah Ukraina—juga mempertanyakan tujuan “misi perdamaian” secara keseluruhan.
“Keabsahan Zelenskyy tergantung dia tidak berbicara sama sekali dengan Putin setelah tragedi di Ukraina, sehingga akan sulit bagi rakyat Ukraina untuk mendengar pesan dari Jokowi,” kata Dharmaputra.
“Mungkin saja Zelenskyy memang mengirim pesan ke Putin melalui Jokowi, tapi mungkin dia tidak seharusnya memberi tahu publik tentang itu. Ini akan menjadi masalah besar bagi Zelenskyy karena orang-orang akan bertanya-tanya apakah maksudnya dia ingin bertemu dengan Putin atau mungkin menyerahkan wilayah kepada Rusia.”
Ada kemungkinan efek penuh dari perjalanan Widodo tidak akan terlihat sampai KTT G20 pada bulan November. Indonesia, yang saat ini memegang kepresidenan tahunan G20, telah menyampaikan undangan kepada Putin dan Zelenskyy, dengan yang terakhir dilaporkan berencana untuk hadir melalui tautan video.
“Keberhasilan Jokowi terkait kunjungan tersebut akan sangat bergantung pada tindak lanjutnya,” kata Dandy Rafitrandi, peneliti ekonomi Pusat Kajian Strategis dan Internasional di Jakarta, kepada Al Jazeera.