Dari Tanah Jawa, Liem Menyambung Asa di Negeri Istana
Walaupun jauh dari keluarga, pekerjaan yang dia tekuni sekarang lebih menjanjikan untuk mendapatkan penghasilan dibanding bekerja di kampung halamannya. barang yang ia jual tidak hanya kasur gulung tetapi ada juga bantal, selimut, sprei dan kelambu.
Menjadi mandiri di usia muda membuatnya harus menjadi perantau di daerah orang. Sempat bekerja menjadi pelayan makanan dan jualan asongan di awal dia mulai mencari pekerjaan. Hidup sendiri di pulau Sumatera membuatnya harus banyak beradaptasi kultur Jawa, dan bahasa yang ada di pulau Sumatera awalnya membuatnya kesulitan bersosialisasi.
“Dulu awal-awal datang ke Medan, lalu ke Riau. Di Riau masyarakatnya menggunakan bahasa Melayu, juga makanannya memiliki cita rasa yang berbeda dengan kampung halaman saya," sebut Liem.
"Saya pas ke Riau dulunya pindah-pindah, tidak hanya di satu kabupaten, misalkan sekarang di Siak, besok ke Bengkalis atau kemana gitu. Salahnya kalau di satu titik udah gak ada yang tangungan kredit dan gak ada yang minat kebutuhan tidur kek yang saya jual ini. Tentu kita harus segera cari tempat baru agar ada penghasilan dan stok barang cepat habis.”ungkapnya ketika berbicara soal pekerjaannya yang selalu pindah-pindah lokasi.