RIAU24.COM - Terungkap fakta terbaru terkait kasus tembak yang terjadi di rumah Kepala Devisi Propam Irjen Ferdy Sambo, sehingga menewaskan ajudannya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Dilihat dari video yang diunggah akun YouTube Tribun Jateng pada Rabu (13/7/2022), terlihat polisi sedang mengganti decoder CCTV tanpa izin dari pengurus lingkungan.

Tetapi, polisi yang mengganti decoder CCTV ada yang menggunakan seragam dan ada yang tidak berseragam.

Setelah melihat video yang diunggah, banyak netizen yang geram terhadap kebohongan polisi yang menutupi kasus penembakan tersebut.

“Nah loh ketauan deh...btw ketua RT nya kalau berani ngomong jujur kaya gini bisa dalam bahaya nih,” tulis akun Rifqi Muha***.

“Makin janggal aja...semua barang bukti dibersihkan,” tulis Muhammad alfahr***.

“Itulah hukum Indonesia masih jauh dari kata adil...semoga para inisiator mendapat hidayah,” kata Sam Samkodin.S***.

“Wuuuiiii asyik sekali canggih pak RT nya nggak dianggap sebagai pemegang lingkungan situuuuuu, jadi ingat itu lagu: kekasih yang tak dianggap,” ujar Dudy Sat***.

Sebelumnya, terjadi insiden penembakan antara Brigadir J dan Bharada E di rumah Kadiv Propam.

Diketahui, awal mula dari kronologi yang dikabarkan, Brigadir J memasuki kamar Kadiv Propam yakni yang mana saat itu, istri dari Kadiv Propam sedang istirahat.

Brigadir J melakukan tindak pelecehan dan menodongkan pistol ke kepala istri Kadiv Propam. Akibatnya, istri dari jenderal tersebut berteriak meminta tolong.

Lalu, teriakan tersebut didengar oleh Bharada E yang berada dilantai dua. Bharada E langsung turun menghampiri istri sang atasan dan bertanya kepada Brigadir J atas apa yang terjadi.

Tetapi, Brigadir J malah langsung melepaskan tembakan ke arah Bharada E. Mengakibatkan terjadinya penembakan diantara keduanya dan menewaskan Brigadir J.***

/(dil)