RIAU24.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersumpah untuk merebut kembali wilayah yang berhasil diduduki oleh Rusia.

Presiden Ukraina Volodmyr Zelensky mengambil keputusan untuk mengeluarkan mandat evakuasi rakyat daari region Donetsk, Sabtu (30/7).

Saat ini wilayah timur Ukraina telah menjadi salah satu ‘Arena Pertempuran Paling Mengerikan Menghadapi Invasi Rusia’.

Pertempuran di kota tersebut menjadi sangat penting karena dapat menentukan posisi Rusia di Provinsi Luhansk.

Negeri Beruang Merah pun kini telah memastikan seranganya untuk dapat menguasai kota itu secara penuh.

Ketika ditanya tentang komentar Presiden Prancis Emmanuel Macron bahwa penting untuk tidak mempermalukan Moskow, yang ditafsirkan diUkraina sebagai menyiaratkan beberapa tuntutan harus diterima, Zelensky mengaskan bahwa pihajnya tidak akan mempermalukan siapapun.

Zelensky mengatakan bahwa Macron, sebagai pemimpin Normandia, forum penyelesaian masalah Rusia dan Ukraina sebelum serangan 24 Februari, harusnya memiliki pemahaman yang mendalam tentang semua detail masalah. Termasuk apa yang ia sebat "kegagalan Rusia untuk mematuhi perjanjian".

Seperti yang dikutip dari cnbc, dia pun menegaskan siap untuk bernegosiasi dengan Rusia. Tetapi, tambahnya, satu-satunya orang yang mampu mendiskusikan akhir perang itu sendiri adalah Presiden Rusia Vladimir Putin.

Sementara itu, Gubernur Luhansk, Serhiy Gaidai, mengatakan para pejuang Ukraina kesulitan untuk menangkis serangan Rusia di pusat Severodonetsk.

Adapun, sejak didorong mundur dari Kyiv dan Kharkiv, Rusia telah berfokus pada wilayah yang dikenal sebagai Donbas, yang terdiri dari provinsi Luhansk dan Donetsk, dan paling dekat dengan perbatasan Rusia.

(***)