Delapan Orang Israel Terluka Dalam Serangan Bus di Yerusalem
RIAU24.COM - Polisi Israel menangkap seorang tersangka dalam serangan penembakan di sebuah bus di Kota Tua Yerusalem yang melukai sedikitnya delapan orang dan menyebabkan dua lainnya kritis.
Serangan itu terjadi pada Minggu dini hari ketika bus yang membawa orang Israel menunggu di tempat parkir dekat Tembok Barat, tempat suci bagi orang Yahudi.
Menurut surat kabar The Times of Israel, para korban termasuk seorang wanita hamil berusia 35 tahun.
Pasukan Israel telah memasuki lingkungan terdekat Palestina di Silwan untuk mengejar tersangka penyerang.
Berbicara pada pertemuan kabinetnya pada hari Minggu, Perdana Menteri Israel Yair Lapid mengatakan tersangka penyerang adalah penduduk Yerusalem yang beroperasi sendirian selama penembakan dan yang sebelumnya telah ditangkap oleh Israel.
“Semua orang yang mencari kerusakan kami harus tahu bahwa mereka akan membayar harga untuk setiap kerugian bagi warga sipil kami,” kata Perdana Menteri Jair Lapid setelah serangan itu.
Duta Besar AS untuk Israel, Tom Nides, mentweet ada warga Amerika di antara yang terluka. Seorang juru bicara kedutaan tidak mengungkapkan informasi atau rincian lain.
Natasha Ghoneim dari Al Jazeera, melaporkan dari Yerusalem Timur bahwa pasukan Israel telah menyerbu rumah-rumah di daerah itu dan melakukan penangkapan.
“Polisi telah menggerebek beberapa rumah di Silwan. Beberapa waktu lalu dilaporkan ada empat orang yang ditangkap, dua di antaranya perempuan dan kemungkinan terkait dengan tersangka,” ujarnya.
Serangan di Yerusalem terjadi setelah seminggu tegang antara Israel dan pejuang Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat. Pekan lalu, jet tempur Israel melakukan serangan di Gaza yang menargetkan kelompok bersenjata Palestina, Jihad Islam, setelah menangkap salah satu pemimpinnya di Tepi Barat.
Empat puluh sembilan warga Palestina, termasuk 17 anak-anak dan dua komandan Jihad Islam, tewas dalam pemboman Israel.
Ratusan warga Palestina juga terluka.
Jihad Islam merespons dengan menembakkan ratusan roket ke Israel, tetapi sebagian besar dicegat.
Tidak ada warga Israel yang tewas atau terluka parah. Pertempuran berakhir dengan gencatan senjata yang ditengahi Mesir dan jaminan dari Kairo bahwa mereka akan berusaha untuk membebaskan dua anggota Jihad Islam yang ditahan oleh Israel.
“Orang-orang Palestina sangat frustrasi dengan apa yang terjadi di Gaza. Bagi mereka, itu adalah kekalahan Jihad Islam Palestina karena Israel melakukan operasi yang sukses, dan sementara ada gencatan senjata, ketegangan sangat tinggi karena Jihad Islam terus menuntut pembebasan para tahanannya,” kata Ghoneim.