Kemenparekraf Akan Menargetkan 7,4 Juta Wisman Pada Tahun 2023
Sejak pandemi COVID-19, tingkat wisatawan menurun, hal itu juga disebabkan dengan adanya berbagai faktor seperti, harga tiket pesawat yang meningkat, serta volatility (lingkungan bisnis yang bergejolak), uncertainty (ketidakpastian), complexity (kompleks), dan ambiguitas (ambiguitas), pihaknya meyakini bakal mempercepat pemulihan pasar industri pariwisata maupun ekonomi kreatif dengan kebijakan yang tepat.
Nantinya Kemenparekraf akan memiliki strategi sendiri untuk mendongkrak kunjungan wisatawan dengan melakukan strategi.
Strateginya adalah dengan mendorong lima Destinasi Super Prioritas (DSP), sejumlah acara tahunan, MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition), dan peningkatan kualitas pariwisata melalui reskilling, newskilling, dan upskilling untuk sumber daya manusia di sektor terkait.
“Dan tentunya, melalui program unggulan desa wisata, Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif, dan Indonesia Spice Up the World, insya Allah akan memperlihatkan kemajuan yang signifikan khususnya di tahun 2023. Jadi, kelihatannya tahun depan cukup cerah untuk pariwisata,” papar Sandi.