Terbang ke Langit Seperti Kantong Plastik, Balon Hidrogen Pemetik Kacang Pinus Milik Seorang Petani Meledak
RIAU24.COM - Seorang pria di China yang kehilangan kendali atas balon hidrogen ilegal yang dia gunakan untuk memetik kacang pinus selamat setelah terbang selama delapan jam sebelum terluka dan terdampar di alam liar selama 40 jam, media lokal melaporkan.
Pada hari Selasa (13 September), Hu Yongxu diselamatkan dari lereng gunung 300 km dari tempat dia dan seorang pria lain mengumpulkan kacang pinus di provinsi Heilongjiang, timur laut Cina, setelah kehilangan kendali atas balon, lapor Liaoshen Evening News.
Pada hari Minggu pagi saat memetik kacang dari pohon pinus di hutan, balon mulai melayang di luar kendali.
Gas hidrogen sangat mudah terbakar dan dilarang untuk digunakan dalam balon di banyak bagian dunia termasuk Cina, meskipun demikian penggunaannya populer dengan pemetik kerucut pinus karena menghilangkan keharusan memanjat pohon yang tinggi.
Orang kedua yang tidak disebutkan namanya berhasil menangkap sebatang pohon dan melompat turun dengan selamat saat balon mulai melayang, tetapi Hu terjebak di gondola.
Dia tidak dapat meminta bantuan selama 48 jam ke depan karena sinyal ponsel yang buruk di daerah tersebut.
Hu berhasil melompat ke pohon setelah balon melayang selama delapan jam sebelum akhirnya bertabrakan dengan batu.
Dia kemudian jatuh ke pohon lain sebelum mendarat di tanah, melukai pinggangnya dan tidak bisa berjalan.
Dia menghabiskan dua malam dan satu hari di hutan belantara dengan hanya sedikit makanan dan air. Tim penyelamat hanya menemukannya ketika dia akhirnya pindah ke lokasi di mana dia bisa mendapatkan sinyal telepon.
Hu saat ini sedang dirawat di rumah sakit karena luka-lukanya.
Dia mengatakan setelah diselamatkan bahwa dia mencoba mengempiskan balon dengan mengikuti instruksi pabrik untuk merancang pendaratan lunak tetapi gagal.
"Itu terbang ke langit seperti kantong plastik," katanya.
Pemerintah setempat telah melarang penggunaan balon gas untuk memanen kacang pinus karena kecelakaan serupa telah berulang kali terjadi di masa lalu.
Sementara sebagian besar pemetik yang terlibat dalam kecelakaan memiliki keberuntungan yang lolos, satu pemetik bernama Bi Kesheng dari Jian, provinsi Jilin, Cina timur laut, tidak pernah terlihat lagi setelah balonnya tiba-tiba naik ke langit sebelum menghilang dalam kondisi berkabut pada tahun 2017.
Dijuluki sebagai salah satu pekerjaan paling berbahaya di dunia, pemanen kacang pinus secara tradisional menggunakan paku yang menempel pada sepatu mereka untuk memanjat ke puncak pohon pinus, yang dapat tumbuh hingga setinggi 30 meter. Balon diperkenalkan dalam beberapa tahun terakhir sebagai metode hemat tenaga kerja dan untuk mengurangi risiko jatuh dari pohon. ***