Miodrag Soric: Jerman Secepatnya Harus Kirim Panser ke Ukraina
Berlin menawarkan gambaran yang kontradiktif. Anggota pemerintahan berulang kali menegaskan bahwa Jerman akan terus mendukung Ukraina. Tetapi pada saat yang sama, para politisi diam ketika dihadapkan pada pertanyaan apakah Jerman perlu mengirim tank Leopard 2 atau tidak. Seringkali ada kesenjangan besar antara ucapan dan tindakan.
Terutama Kanselir Jerman Olaf Scholz (SPD) tidak mau mengambil posisi jelas. Sementara mitra koalisinya FDP dan Partai Hijau mendukung pengiriman senjata berat ke Ukraina, termasuk tank modern. Tapi Ukraina tidak punya waktu untuk menunggu perdebatan panjang para mitra koalisi.
Situasi di medan medan perang bisa berubah dengan cepat. Tidak ada yang bisa memprediksi apa yang akan dilakukan Rusia dalam beberapa minggu atau bulan mendatang.
Kanselir Jerman Olaf Scholz sekali lagi ingin mengulur waktu: Pertama, dia ingin mengkoordinasikan pengiriman tank Leopard 2 - terutama dengan Amerika Serikat, Prancis, dan Inggris. Kedua, terlepas dari pengiriman senjata ke Kyiv, dia tidak ingin sepenuhnya memutuskan pembicaraan dengan Kremlin.
Ketiga, dia khawatir Presiden Rusia Vladimir Putin dapat menggunakan senjata nuklir taktis di Ukraina untuk mencegah kekalahan militernya. Menurut bayangan Barat, di akhir konflik akan ada solusi politik bagi semua pihak yang yang terlibat - termasuk Moskow.
Peluang Barat tekan Putin ke meja perundingan