Korban Tragedi Kanjuruhan: 17 Anak Meninggal Dunia
Insiden tersebut kemudian membuat aparat kemanan (Polisi dan TNI) berupaya melakukan penghalauan massa yang memasuki lapangan dengan menggunakan tameng dan pemukul pentungan.
Setelahnya sejumlah aparat kepolisian menembakkan gas air mata. Gas air mata itu ditembakkan tidak hanya kepada massa supporter yang memasuki lapangan sepak bola, tetapi juga ke arah tribun penonton.
Akibatnya penonton panik dan berlari dari tribun untuk menghindari sesak napas, mata dan hidung pedas. Dalam situasi chaos itu banyak yang jatuh dan terinjak-injak hingga akhirnya meninggal dunia.
(***)