Rusia Dituduh Melakukan Kejahatan Perang dengan Meruntuhkan Teater Ukraina
Pejabat Ukraina mengatakan setidaknya 300 orang tewas ketika pasukan Rusia mengebom teater itu, meskipun beberapa perkiraan mengatakan jumlah korban tewas lebih tinggi.
Rusia membantah sengaja mengebom teater tersebut.
Kantor berita negara Rusia TASS mengutip sutradara teater, Igor Solonin, yang mengatakan bahwa pembongkaran itu menyangkut ‘hanya bagian dari bangunan yang tidak mungkin dipulihkan’, dan rekonstruksi akan selesai pada akhir 2024.
Pemboman teater itu adalah bagian dari pengepungan Mariupol oleh Rusia yang berlarut-larut, sebuah pelabuhan di Laut Azov yang dipandang penting bagi jalur pasokan Rusia antara wilayah yang dikuasai pasukannya di Ukraina selatan dan timur.
Mariupol telah bertahan selama lebih dari dua bulan melawan serangan Rusia, yang membuat sebagian besar bangunannya hancur.
Pusat Komunikasi Strategis dan Keamanan Informasi Ukraina (Stratcom) mengatakan reruntuhan teater yang dibom itu menjengkelkan bagi Rusia dan berfungsi sebagai bukti kejahatan mereka.