Tahukah Anda, Ini Fakta Menarik di Balik Banjirnya Gili Trawangan
Menurut Kusnawan, Gili Trawangan tidak memiliki drainase sebagai tempat penyaluran air hujan. Namun Pemerintah Kabupaten Lombok Utara sudah membuat sumur resapan dari wilayah Utara hingga ke Selatan.
Namun sumur resapan tersebut belum mampu menampung air setiap kali hujan lebat turun. Hal itu juga yang menyebabkan kawasan pusat Gili Trawangan sering terjadi banjir.
"Banjir seperti sudah menjadi jatah. Kalau hujan seharian penuh siap-siap dikirimkan perahu karet untuk sarana pengganti cidomo (kendaraan tradisional Lombok-red)," ucap Kusnawan.
Ia berharap kondisi banjir setiap kali hujan lebat di kawasan pusat Gili Trawangan mendapat perhatian dari berbagai pihak terbaik, terutama Pemerintah Kabupaten Lombok Utara. Sebab, banjir sering terjadi ketika ramai kunjungan turis mancanegara.
Misalnya pada momen Tahun Baru 2023, diperkirakan jumlah wisatawan yang berada di kawasan wisata tiga gili (Gili Trawangan, Meno dan Air) mencapai lebih dari 4.000 orang, namun sebagian besar berada di Gili Trawangan.
Menurut Kusnawan, pada momen Tahun Baru 2023 tersebut, tingkat hunian hotel rata-rata mencapai 90 persen. Bahkan ada yang mencapai 100 persen. Kondisi tersebut jauh meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.