5 Tips Melembapkan Kulit dengan Tepat Menurut Ahli Dermatologi
RIAU24.COM - Salah satu ciri kulit yang sehat adalah kulit yang lembap karena terhidrasi dengan baik. Selain dari pola makan dan kebutuhan air yang tercukupi, rutinitas skincare kita sehari-hari juga berperan penting dalam menjaga kulit tetap lembap.
Dilansir dari laman Byrdie, berikut saran beberapa ahli untuk memaksimalkan kelembapan kulit melalui rutinitas skincare yang tepat.
1. Melembapkan kulit semalaman
Tubuh kita bekerja saat pikiran kita beristirahat, jadi tidak mengherankan jika melembapkan semalaman sangat penting untuk kulit yang sehat dan kenyal. "Kulit masuk ke mode perbaikan saat kita tidur. Ini adalah waktu yang tepat untuk memberikan nutrisi ekstra."
Demikian penuturan wakil presiden senior produk dan layanan untuk Sanitas Skincare, Krista Eichten.
Mulailah dengan kulit yang baru dibersihkan, lalu lapisi serum yang menghidrasi pada wajah, leher, dan dada.
"Pilihlah formula yang kaya antioksidan untuk membantu menangkal agresor lingkungan pada hari itu, lalu lapisi balsem pelembap di atasnya," lanjut Eichten.
Sementara itu, dokter kulit yang berbasis di Verona, New Jersey, AS, Aanand Geria, MD, mencatat bahwa produksi minyak kulit kita sebenarnya paling rendah pada malam hari. Sebab, ini adalah saat tubuh kita kehilangan air paling banyak. "Overnight mask atau masker untuk malam hari dapat membantu meremajakan kulit dan tetap terhidrasi," terangnya.
2. Menjaga tubuh tetap terhidrasi
Menjaga tubuh tetap terhidrasi sangat penting untuk kesehatan kulit dan kesehatan secara keseluruhan dari ujung rambut hingga ujung kaki.
"Kulit kita terhidrasi dari dalam ke luar," jelas Geria.
"Artinya, jika kita tidak minum cukup cairan, kulit akan lebih mudah menjadi kering. Air menjaga tubuh tetap terhidrasi dan membantu menjaga elastisitasnya," ungkap dia. Meskipun demikian, tetap terhidrasi lebih dari sekadar minum air. "Ini adalah kesalahpahaman yang populer bahwa minum lebih banyak air adalah kunci untuk mengatasi kulit kering," kata Eichten.
"Meskipun air diperlukan untuk menjaga agar tubuh kita secara keseluruhan berfungsi dengan baik, itu adalah mitos bahwa air dapat membasmi kulit kering dan bersisik."
"Sebab, air tidak langsung menuju kulit setelah kita meminumnya. Sebaliknya, air mengalir melalui sistem pencernaan memasuki aliran darah, kemudian disaring oleh ginjal dan akhirnya masuk ke sel-sel," lanjut dia. Jadi, menurut Eichten, kuncinya adalah memahami bagaimana menjaga agar air yang ada di dalam kulit tidak keluar dalam proses yang disebut transepidermal water loss, atau TEWL.
"TEWL merupakan proses alami, karena air akan menguap dari kulit selama seharian, tetapi kita dapat memperlambatnya dengan memilih produk skincare yang membantu kulit mengunci kelembapan seperti asam lemak, ceramide, dan hyaluronic acid," ujarnya.
3. Hindari bahan yang mengeringkan kulit
Penting untuk membaca label pada produk skincare apa pun sebelum membelinya untuk memastikan tidak ada bahan yang benar-benar mengeringkan kulit dan bukan menghidrasinya. "Beberapa produk skincare tertentu mengandung bahan-bahan yang harus dihindari jika kita memiliki kulit kering," jelas Geria.
"Jauhi produk yang mengandung alkohol, wewangian, dan asam glikolat. Alkohol tidak hanya dapat mengeringkan kulit, tetapi juga dapat menyebabkan iritasi, kemerahan, dan bahkan eksim," terangnya. Meskipun wewangian biasanya merupakan persentase kecil dari suatu produk, jika kita memiliki kulit kering, kemungkinan besar akan menyebabkan jerawat. Asam glikolat adalah eksfolian yang bermanfaat bagi mereka yang memiliki kulit kusam untuk meregenerasi sel kulit.
Tetapi bagi mereka yang memiliki kulit kering, asam glikolat cenderung membuat kulit lebih dehidrasi dan iritasi. "Hati-hati juga dengan benzoil peroksida yang keras dan bisa mengganggu mikrobioma alami kulit sehingga menyebabkan kemerahan, iritasi, serta membuat kulit lebih rentan terhadap patogen penyebab jerawat," Eichten memperingatkan. Ada pun alternatif yang lebih baik untuk benzoil peroksida dalam melawan jerawat dan menjaga cadangan kelembapan kulit tetap terkendali, yakni sulfur atau belerang.
Menurut Eichten, bahan ini mampu mendorong eksfoliasi cepat penumpukan sel kulit mati yang menyumbat pori-pori tanpa iritasi.
4. Mengaplikasikan produk pelembap dengan benar
Dokter kulit dan asisten profesor klinis di Cornell University, Marisa Garshick, MD, menekankan bahwa penting untuk mengaplikasikan semua produk skincare yang menghidrasi dengan cara yang benar untuk mendapatkan manfaat maksimal, tanpa menyumbat atau berlebihan.
Berikut caranya:
• Oleskan pelembap pada kulit yang lembap Secara umum yang terbaik adalah mengoleskan pelembap saat kulit masih lembap, karena ini dapat membantu mengunci kelembapan.
• Tepuk-tepuk kulit hingga kering Jangan menggosok dengan kuat karena gesekan yang disebabkan oleh gosokan dapat mengeringkan dan mengiritasi kulit.
• Gunakan krim atau salep Bagi mereka yang memiliki kulit kering, semakin tebal pelembapnya, (sering kali) semakin baik, karena ini memberikan penghalang oklusif untuk membantu mengunci kelembapan. Krim dan salep mengandung lebih banyak minyak daripada lotion yang membuatnya sangat membantu dalam menyegel kelembapan.
• Lembapkan bibir, tangan, dan kaki Orang-orang sering kali hanya melembapkan wajah, tetapi lupa tentang area yang juga rentan terhadap kekeringan seperti bibir, tangan, dan kaki. Untuk area-area ini, menggunakan pelembap yang lebih tebal dapat menjadi pilihan yang bagus untuk tidak hanya membantu mengunci kelembapan, tetapi juga untuk melindungi dari iritasi eksternal.
• Gunakan pembersih atau cleansing bar yang akan membuat kulit terasa lembap
Sabun yang keras dapat mengeringkan kulit dan menghilangkan minyak alaminya.
Sebaliknya, yang terbaik adalah memilih pembersih atau cleansing bar yang meninggalkan kelembapan dan menutrisi kulit. • Pertimbangkan serum penghidrasi yang mengandung asam hialuronat atau gliserin Serum penghidrasi membantu menarik kelembapan dengan menggunakan humektan yang membantu menarik air. Serum ini bekerja sangat baik ketika dipasangkan dengan pelembab yang dapat membantu mengunci kelembapan.
5. Gunakan eksfolian yang tepat untuk kulit
Eichten mengatakan bahwa eksfoliasi adalah langkah penting untuk kulit yang sehat, halus, dan seimbang.
Ada tiga bentuk eksfoliasi menurut dia, yakni mekanis, kimiawi, dan enzimatik. "Meskipun semuanya cocok untuk kulit kering, penting untuk memilih produk yang mengandung bahan-bahan bernutrisi yang membantu menangkal potensi iritasi yang dapat disebabkan oleh pengelupasan kulit," terangnya.
• Mekanis
Eksfoliasi mekanis secara fisik menghilangkan sel-sel kulit mati dengan menggunakan kristal atau butiran. Lulur wajah sering kali keras, jadi jika kita memilih cara ini, Eichten merekomendasikan untuk mencari formula yang lembut dan non-abrasif dengan bahan dasar pelembap (perhatikan vitamin dan minyak jojoba). Hindari scrub yang menggunakan kulit kacang, atau kristal besar atau berbentuk tidak beraturan karena bisa terlalu agresif dan menyebabkan mikrotear kecil di kulit.
Sebagai gantinya, pilihlah kristal silika bulat untuk memoles kulit mati dengan lembut tanpa iritasi.
• Kimiawi
"Untuk kulit kering, tidak perlu mencari asam laktat untuk mengatasi kulit kusam, kering, dan bersisik," saran Eichten.
Carilah formula berkekuatan rendah dan batasi frekuensi penggunaan kita hingga tiga kali per minggu.
• Enzimatik
Enzim bekerja dengan melarutkan "lem" atau keratin yang menyatukan sel-sel kulit mati. Enzim mencerna kulit mati dan membantu kulit meningkatkan proses pergantian sel alami. Enzim buah melarutkan kulit mati dan keratin, sementara squalane, hyaluronic acid, dan campuran lipid akan mengembalikan kelembapan dan menangkal potensi kemerahan maupun iritasi.
***