Mengapa Sekte Sesat Marak Berkembang di Korea Selatan?
RIAU24.COM - Pada 16 April 2014, tragedi mengguncang Korea Selatan. Sebuah kapal ferry tenggelam di tengah perjalanan dari Incheon menuju Jeju.
Sebanyak 306 penumpang kebanyakan seusia murid SMA meninggal dunia dalam kecelakaan kapal terbesar dalam sejarah Korea Selatan.
Baca juga: Donald Trump Mengulangi Prestasi Berusia 130 Tahun, Menjadi Presiden AS Kedua yang Memimpin Dua Kali
Tetapi, yang jadi perbincangan setelah kecelakaan bukan soal tragedi itu saja. Pemilik kapal itu adalah Yoo-Byung-run, pendiri Sekte Penebusan, salah satu aliran kultus yang tengah naik daun kala itu.
Ia disebut merayu anak-anak remaja dengan ajaran-ajaran Kristiani yang menyimpang.
Baca juga: Jepang Meluncurkan Satelit Kayu Pertama di Dunia, Menguji Kesesuaian Untuk Bahan Ruang Bangunan
Masa Covid-19 2020