Buntut Resesi Seks China, Mahasiswa Diliburkan Sepekan Agar Bisa Jatuh Cinta
RIAU24.COM - Di tengah resesi seks yang menghantui, banyak pihak di China yang berupaya untuk mengatasinya. Termasuk di antaranya institusi pendidikan.
Sebanyak sembilan kampus kejuruan di China ingin para siswanya untuk menemukan cinta selama liburan musim semi selama seminggu di bulan April ini.
Sekolah-sekolah yang dikelola oleh Fan Mei Education Group ini mengumumkan bahwa mereka akan memberikan libur dari 1-7 April dan meminta para siswanya untuk bersenang-senang.
"Sekolah menerapkan sistem liburan musim semi dengan harapan agar siswa dapat belajar untuk mencintai alam, mencintai kehidupan, dan menikmati cinta," kata Liang Guohui, Wakil Dekan Sekolah Tinggi Kejuruan Penerbangan Mianyang, dalam sebuah pernyataan, melansir Insider.
"Keluarlah dari kampus, bersentuhan dengan alam, dan dengan hati Anda rasakan keindahan musim semi," kata pihak sekolah dalam pernyataannya.
Perguruan tinggi yang berpartisipasi adalah sekolah untuk pekerjaan di industri penerbangan, seperti pilot, pramugari, pengatur lalu lintas udara, dan staf keamanan bandara.
Sekolah-sekolah tersebut telah memberikan libur selama seminggu pada musim semi sejak tahun 2019. Namun, tema tahun ini yang berbunyi 'Nikmati Bunga-bunga, Jatuh Cinta" memberikan penekanan khusus pada romantisme.
Pengumuman ini muncul di tengah dorongan di China untuk meningkatkan angka kelahiran dan pernikahan yang menurun dengan cepat.
Perusahaan-perusahaan lokal, provinsi, dan kota-kota telah bereksperimen dengan cara-cara untuk mendorong orang untuk menikah. Misalnya saja cuti menikah yang ditawarkan selama 30 hari.
Liu Ping, Wakil Dekan Sekolah Tinggi Kejuruan Penerbangan Barat Daya Sichuan, mengatakan bahwa sekolah tersebut memulai program liburan musim semi untuk menanggapi masukan dari para siswa, yang meminta waktu tetap untuk belajar di luar kampus, mendapatkan teman baru, dan 'merasakan indahnya cinta'.
Para mahasiswa masih akan tetap diberikan pekerjaan rumah. Namun, tugas mereka adalah menulis buku harian perjalanan, menulis laporan tentang perkembangan mereka sendiri, membuat kerajinan tangan, atau merekam video perjalanan mereka.
"Kami telah memutuskan untuk pergi berlibur ke Lijiang selama empat atau lima hari, kemudian menggunakan dua hari terakhir mempersiapkan diri untuk kuliah," kata Yang Hanyue, seorang mahasiswa di perguruan tinggi tersebut, kepada China News Network.
Liu Yingzhi, seorang mahasiswa lainnya, mengatakan bahwa dia akan mengunjungi kakek dan neneknya dan mengajak mereka untuk melihat bunga.
Sejumlah pengumuman yang dikeluarkan oleh sekolah tinggi tersebut menjadi viral di Weibo atau platform Twitter versi China. Pengumuman dari Sekolah Tinggi Kejuruan Penerbangan Barat Daya Sichuan sudah hampir dilihat 130 juta kali dalam dua hari setelah diunggah.
(***)