Studi: Pernikahan Dapat Mengurangi Resiko Terkena Demensia di Usia Tua
Vegard Skirbekk, salah satu peneliti di balik penelitian ini, mengatakan bahwa hubungan antara demensia dan status perkawinan seseorang bisa jadi tentang memiliki seseorang untuk membantu Anda menghadapi hidup dan tekanannya.
Skirbekk mengatakan bahwa menikah berarti kita tidak sendirian dalam menghadapi stres dan memiliki seseorang untuk diajak bicara dan berbagi beban.
Ini, menurut dia, membantu mengatasi kesulitan dengan lebih baik dan sebagai hasilnya kita tidak terlalu stres. Seorang mitra mewakili keamanan yang menyediakan penyangga.
Tanpa ‘penyangga’ atau tempat berbagi, kita membiarkan otak terbuka terhadap hormon stres peradangan yang disebut kortisol, yang seiring waktu dapat menyebabkan kerusakan otak.
Namun ternyata, ini bukan satu-satunya cara pernikahan membantu Anda terhindar dari risiko penyakit yang berhubungan dengan otak.
Hidup dengan pasangan umumnya membantu Anda mengembangkan pola yang sehat.